Tips Kesehatan
Cara Mengetahui Kondisi Tubuh Melalui Warna Kuku
Diskolorisasi warna kuku merupakan kondisi perubahan warna kuku yang tidak semestinya, dapat disebabkan oleh faktor eksternal maupun internal.
Penulis: Santo Ari | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUNJOGJA.COM - Kuku merupakan bagian dari epidermis kulit yang tersusun atas keratin serta tumbuh pada bagian distal jari-jari tangan dan kaki.
Penilaian kesehatan melalui kuku dapat diamati melalui berbagai aspek, salah satunya adalah perubahan warna kuku.
Secara alami, kuku yang sehat berwarna merah muda cerah.
Apabila kita menjumpai kuku dengan warna yang lebih pucat, kekuningan, atau justru berwarna lain, kita patut bertanya apa yang sedang kuku kita katakan terhadap kesehatan kita.
Diskolorisasi warna kuku atau dyschromia merupakan kondisi perubahan warna kuku yang tidak semestinya, dapat disebabkan oleh faktor eksternal maupun internal.
Dyschromia yang disebabkan oleh faktor eksternal, contohnya pemberian pewarna kuku yang akan hilang dengan sendirinya mengikuti pertumbuhan kuku.
Namun dyschromia yang disebabkan oleh faktor internal tidak hilang mengikuti pertumbuhan kuku, melainkan menetap pada keping kuku.
Pada beberapa kasus, dyschromia dapat diamati melalui perubahan warna lanula, yaitu struktur setengah lingkaran pada dasar kuku.
- Lanula tidak tampak : anemia, sistem sirkulasi yang buruk, malnutrisi, kadar oksigen seluler rendah.
- Lanula biru pucat : diabetes mellitus, Wilson’s disease, keracunan logam berat
- Lanula merah : penyakit kardiovaskuler dan abnormalitas hematologis.
Sementara itu, diskolorisasi pada keping kuku dapat lebih beragam.
Baca juga: Kenali Gejala Diabetes, Pola Makanan yang Dianjurkan dan yang Perlu Dihindari
Berikut beberapa penyakit yang dapat diindikasikan melalui warna yang berbeda :
- Putih keruh dapat menjadi tanda kekurangan mineral dalam tubuh karena konsumsi gula yang berlebihan.
Hal tersebut menyebabkan tubuh mengambil mineral dari jaringan atau organ lain, salah satunya kuku. Kuku yang berwarna putih pucat juga dapat menjadi indikator anemia.
- Hijau dapat terjadi ketika individu mengalami infeksi bakteri atau jamur.
- Biru umumnya berhubungan dengan sianosis, ketika darah tidak mengikat cukup oksigen untuk disirkulasikan.
Hal ini dapat terjadi karena kondisi dingin atau ketika individu mengidap penyakit anemia defisiensi besi.
Namun pada tingkat yang lebih parah, kuku kebiruan dapat menjadi indikasi penyakit yang berhubungan dengan paru-paru.
- Kuning biasanya diiringi dengan kondisi kuku yang menebal, umumnya disebabkan oleh nikotin pada perokok berat.
Pada beberapa penyakit, kuku kekuningan merupakan ciri tertentu pada pasien sinusitis, pengidap imunodefisiensi, rematik, hipoalbuminaemia, limfoedema, jaudince, diabetes mellitus, dan amiloidosis.
- Merah didapati pada individu ketika mengalami keracunan karbon monoksida, tapi juga dapat disebabkan oleh malnutrisi dan penyakit Polycythemia.
- Ungu dapat menjadi tanda malnutrisi atau turunnya kadar oksigen dalam darah.
- Hitam atau abu-abu kecokelatan dapat terjadi karena trauma, anemia, defisiensi viamin B-12, infeksi bakteri, penyakit ginjal kronis dan kelenjar adrenal, penyakit hati, melanoma, kanker payudara, atau akibat cemaran logam berat.
- Cokelat dapat terjadi akibat pewarnaan nikotin, mencirikan individu perokok berat dalam jangka waktu yang lebih lama, sebagaimana yang terjadi pada kasus kuku berwarna kekuningan. Namun kondisi tersebut dapat juga menjadi tanda defisiensi asam folat, protein, atau vitamin C.
Baca juga: Cara Menjaga Kesehatan Sistem Reproduksi
Diskolorisasi juga dapat terjadi pada sebagian keping kuku, seperti munculnya garis dengan warna tertentu, baik horizontal maupun vertikal.
Salah satu contohnya adalah kondisi melanonychia, yaitu munculnya garis vertikal berwarna cokelat kehitaman pada keping kuku yang mengindikasikan bahwa suatu individu mengidap melanoma.
Selain diskolorisasi, kesehatan individu dapat dinilai dari abnormalitas bentuk kuku dan kondisi fisik kuku, seperti kuku yang terlalu kering atau terlalu lunak akan lebih mudah patah atau mengalami kerusakan fisik.
Kuku yang terlalu kering, munculnya tekstur yang tidak merata, dapat disebabkan oleh suhu lingkungan atau dapat terjadi ketika seseorang mengalami stress.
Apabila anda menjumpai abnormalitas pada kuku seperti yang sudah dijelaskan di atas, jangan self-diagnosed. Kunjungilah fasilitas kesehatan terdekat untuk mengkonsultasikannya.(*)
7 Manfaat Kembang Kol bagi Kesehatan dan 3 Efek Sampingnya |
![]() |
---|
Menggertakkan Gigi Saat Tidur: Pennyebab, Efek, dan Cara Mengatasinya |
![]() |
---|
Makanan Aneh yang Ternyata Super Sehat, Kaya Nutrisi yang Terkandung di Dalamnya |
![]() |
---|
Nasi Kemarin Sore Lebih Sehat untuk Cegah Gula Darah Naik, Ini Faktanya |
![]() |
---|
Kentut Ternyata Bisa Jadi Indikator Kesehatan Usus yang Baik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.