Berita Kulon Progo Hari Ini

BPBD Kulon Progo Salurkan Lebih Dari 170 Tangki Air Bersih Selama Status Tanggap Darurat Kekeringan

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulon Progo mencatat peningkatan permintaan tangki air bersih dari masyarakat. Peningkatan terjadi seiring

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Kurniatul Hidayah
Dok BPBD Kulon Progo
Proses penyaluran air bersih oleh BPBD Kulon Progo di Kapanewon Samigaluh, belum lama ini. Penyaluran air bersih terus dilakukan sebagai respon dampak musim kemarau. 

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulon Progo mencatat peningkatan permintaan tangki air bersih dari masyarakat.

Peningkatan terjadi seiring dengan adanya status Tanggap Darurat Kekeringan.

Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik, BPBD Kulon Progo, Budi Prastawa mengatakan setidaknya sudah 177 tangki air bersih yang disalurkan.

Baca juga: Kronologi Ibu Muda di Surabaya Tewas Tergeletak di Parkiran Apartemen

"177 tangki ini disalurkan sejak status ditetapkan pada 11 September lalu hingga 2 Oktober 2023," jelas Budi, Jumat (06/10/2023).

Sebelumnya, sebanyak 83 tangki air bersih juga sudah disalurkan sejak awal Agustus 2023.

Sehingga total yang sudah disalurkan mencapai 260 tangki air bersih.

Budi mengatakan penyaluran dilakukan ke 7 kapanewon.

Penyaluran terbanyak dilakukan ke Kapanewon Samigaluh, Girimulyo, Kalibawang, dan Kokap.

"Sedangkan Pengasih, Temon, dan Panjatan sedikit, hanya 2-3 lokasi di masing-masing kapanewon tersebut," ujarnya.

Budi mengatakan sebanyak 250 tangki air bersih disiapkan sejak diberlakukannya status Tanggap Darurat Kekeringan.

Pengadaannya mengandalkan Belanja Tak Terduga (BTT) APBD Kulon Progo senilai Rp189.313.000,00.

Status tersebut ditetapkan selama sebulan mulai dari 11 September hingga 11 Oktober 2023.

Meski begitu, ada potensi perpanjangan masa pemberlakuan tanggap darurat.

"Mungkin akan diperpanjang sebulan, rencananya akan menyiapkan 250 sampai 270 tangki air bersih," jelas Budi.

BPBD Kulon Progo memiliki 3 armada kendaraan tangki yang masing-masing mampu menampung 5 ribu liter air.

Koordinasi juga dilakukan dengan Dinas Sosial DIY hingga pihak ketiga yang turut melakukan penyaluran.

Status Tanggap Darurat Kekeringan ditetapkan setelah disetujui oleh Penjabat (Pj) Bupati Kulon Progo, Ni Made Dwipanti Indrayanti.

Ia mengatakan penyaluran air bersih lebih difokuskan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.

Sebab sektor tersebut yang paling rawan mengalami krisis air bersih.

"Akan kami bantu juga menyediakan fasilitas penampungan air untuk warga yang membutuhkan," kata Made beberapa waktu lalu.(alx)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved