Kenali Burnout pada Mahasiswa dan Cara Mengatasinya

Burnout yang dialami para mahasiswa merupakan akumulasi beban tanggung jawab akademik, masalah pencarian jati diri, hingga ketidakpastian masa depan

Penulis: Santo Ari | Editor: Joko Widiyarso
Freepik
Ilustrasi academic burnout 

Mahasiswa tersebut mengalami penurunan kualitas atau produktivitas dalam pekerjaan akademik, seperti penurunan nilai, keterlambatan dalam penyelesaian tugas, atau kesulitan berkonsentrasi.

3. Sering merasa kelelahan meskipun cukup istirahat. 

4. Kehilangan motivasi. Mahasiswa akan merasa kehilangan motivasi dan tujuan akademik yang jelas, meragukan nilai dan relevansi pendidikan, serta merasa tidak termotivasi untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan akademik.

5. Perasaan tidak efektif/tidak percaya diri. Dalam kondisi ini, yang bersangkutan akan merasa bahwa upaya yang dilakukan tidak menghasilkan hasil yang memadai, merasa tidak kompeten, dan meragukan kemampuan akademik sendiri.

6. Perubahan emosi. Mengalami perubahan suasana hati yang sering, seperti mudah marah, frustrasi, cemas, atau depresi.

Beberapa tips untuk mengatasi academic burnout adalah:

1. Membuat jadwal yang seimbang.

Buat jadwal yang masuk akal untuk mengatur waktu belajar, istirahat, dan aktivitas lainnya.

Pastikan Anda memberikan waktu yang cukup untuk istirahat dan hobi di antara sesi belajar.

2. Pecah tugas menjadi bagian yang lebih kecil.

Tugas dan proyek yang besar seringkali dapat menimbulkan tekanan dan kecemasan.

Pecah tugas besar menjadi tugas yang lebih kecil dan lebih terkelola untuk membuatnya terasa lebih mudah dan terjangkau.

3. Tetapkan batasan.

Jangan membebani diri Anda dengan terlalu banyak tanggung jawab akademik. Pelajari untuk mengatakan 'tidak' ketika sudah melebihi kapasitas Anda.

4. Carilah dukungan sosial.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved