Pemkab Sleman Berencana Bangun 3 TPST untuk Tangani Sampah, Lokasi Ketiga Digadang di Caturharjo 

Dua TPST tersebut bahkan sekarang dalam proses pembangunan yang rencananya beroperasi awal tahun 2024.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM/Ahmad Syarifudin
Tumpukan sampah yang ditampung di TPSS Tamanmartani disemprot cairan eco lindi, temuan mahasiswi UGM 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman berencana membangun tiga Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di tiga titik berbeda untuk menangani persoalan sampah.

Dua lokasi sudah mendapatkan izin. Yaitu di Tamanmartani, Kalasan dan Sendangsari, Minggir.

Dua TPST tersebut bahkan sekarang dalam proses pembangunan yang rencananya beroperasi awal tahun 2024.

Satu lagi, rencananya bakal dibangun di Caturharjo untuk mengakomodir Sleman bagian tengah.

Tapi pembangunannya masih menunggu izin dari Gubernur DIY. 

"(TPST) di Minggir ada, di Tamanmartani juga ada. Kedepannya, kami masih akan membangun di Sleman tengah. Tapi masih menunggu izin dari Ngarso Dalem. (Lahannya) TKD. Lokasinya di Caturharjo," kata Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, Selasa (19/9/2023). 

Menurut Kustini, calon lokasi TPST wilayah Sleman tengah ini berada di area perbatasan Caturharjo dan biaya yang dibutuhkan diperkirakan lebih mahal, karena terlebih dahulu harus membangun akses jembatan penghubung.

Ia menginginkan, ke depan Kabupaten Sleman dapat memiliki 3 tempat pengelolaan sampah terpadu untuk mengendalikan persoalan sampah secara mandiri.

Namun, untuk sementara ada dua yang pembangunannya dikebut.

Yaitu TPST Tamanmartani Kalasan dan TPST Sendangsari Minggir. 

"Rencananya kami punya tiga. Tapi yang pokok memang dua dulu. Apabila masyarakatnya nanti sudah diajak gerakan memilah sampah, jika dua sudah cukup, maka dua itu dulu," kata dia. 

TPST di Padukuhan Denokan, Sendangsari Minggir saat ini disebut mulai masuk pembangunan hanggar dengan nilai anggaran Rp10 miliar.

Jika hanggar sudah terbangun, kata Kustini maka untuk kelengkapan alat akan dibantu Dana Keistimewaan senilai Rp11 miliar.

Nantinya TPST yang dibangun di atas TKD seluas 6.600 meter persegi ini memiliki tiga modul yang mana tiap modul berkapasitas 30 ton, sehingga keseluruhan memiliki daya tampung Rp 90 ton per hari. 

"Yang di Minggir ini kan izin sudah, sosialisasi sudah. Sekarang sudah mulai kita bangun. Targetnya (rampung) akhir Desember. Awal Januari 2024 beroperasi. Harapannya, semoga nanti sampah bukan menjadi momok lagi tapi menjadi nilai tambah perekonomian," kata Kustini. 

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved