Program Genting Perkuat Penanganan Stunting di Sleman
Dukungan nutrisi yang diberikan berupa paket telur dinamakan telur bahagia. Bantuan telur ini untuk ibu hamil dan anak usia di bawah 23 bulan.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Program penanganan stunting menjadi satu di antara prioritas Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Sleman 2024–2045.
Hal ini sejalan dengan komitmen mencetak generasi sehat dan cerdas menuju Indonesia Emas 2045.
Untuk mewujudkan itu, Pemkab Sleman terus memperkuat langkah penanganan stunting.
Satu di antaranya dengan menggandeng Baznas dan Bank Sleman sebagai orang tua asuh yang memberikan dukungan nutrisi kepada keluarga berisiko stunting.
Dukungan nutrisi yang diberikan berupa paket telur dinamakan telur bahagia. Bantuan telur ini untuk ibu hamil dan anak usia di bawah 23 bulan.
Sekretaris Daerah (Sekda) Sleman, Susmiarto menyampaikan bahwa prevalensi stunting di Bumi Sembada menunjukkan tren penurunan.
Berdasarkan data ePPGBM tahun 2024, angka stunting tercatat 4,41 persen atau turun 0,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
"Meskipun (penurunan) angkanya kecil, penurunan ini menunjukkan arah positif. Kami mengajak seluruh pihak, termasuk dunia usaha, untuk berkontribusi aktif. Solidaritas sosial lintas sektor sangat penting untuk mewujudkan Sleman zero stunting," kata Susmiarto, setelah penandatanganan MoU peluncuran program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting), di Aula Unit I Kabupaten Sleman, Senin (25/8/2025).
Program genting merupakan bentuk gotong royong dalam mempercepat penurunan stunting.
Baca juga: Kisah Zaira Bertels, Bangun Usaha Pemanfaatan Limbah di Sleman Jadi Produk Interior Berskala Ekspor
Sasarannya tahun ini meliputi enam kapanewon yang memiliki prevalensi stunting di atas rata-rata kabupaten.
Baznas Sleman menyalurkan bantuan untuk 50 keluarga di Kapanewon Seyegan, Turi, Moyudan, Kalasan, dan Prambanan.
Sedangkan Bank Sleman menyasar 12 keluarga di Kapanewon Ngemplak. Setiap sasaran menerima paket telur selama 90 hari.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Sleman, dr. Novita Krisnaeni menyampaikan, bantuan yang dinamakan telur bahagia adalah telur ayam dengan kandungan gizi yang lebih tinggi dibanding telur biasa.
"Kami ingin menumbuhkan kepedulian masyarakat sekaligus memastikan anak-anak Sleman terpenuhi gizinya sejak 1.000 hari pertama kehidupan," ujar dia.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga DIY, Mohamad Iqbal Apriansyah berharap melalui program Genting dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi seimbang, sehingga generasi Sleman dapat tumbuh sehat, cerdas, dan siap menyongsong generasi emas tahun 2045.
Ia mengatakan Genting bukan sekadar program bantuan, melainkan gerakan berkelanjutan berbasis pencegahan.
"Orang tua asuh tidak hanya memberi makanan, tapi juga ikut memantau tumbuh kembang anak. Fokus utama tetap pada ibu hamil, ibu menyusui, dan anak usia dini, terutama di periode emas seribu hari pertama kehidupan," ujarnya.(*)
Baznas Kulon Progo Luncurkan Lumbung Pangan Tanaman Jagung di Sentolo |
![]() |
---|
Pemkab Bantul Gencarkan Kampanye Pencegahan Stunting |
![]() |
---|
Hadirkan Inovasi Rojali, Urus Roya Jadi Lima Menit di BPN Sleman |
![]() |
---|
Ratusan PKL di Lapangan Pemda Sleman Mulai Ditata |
![]() |
---|
Podcast Spesial Peluncuran Fakultas Kedokteran UAJY : Wali Kota Yogya Tekankan Pencegahan Stunting |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.