Berita Jogja Hari Ini

Kasatlantas Polresta Yogyakarta Dampingi 28 Warga Difabel Ujian SIM di Satpas Jogja

Satlantas Polresta Yogyakarta menggelar ujian permohonan Surat Izin Mengemudi (SIM) bagi kalangan difabel, Jumat (15/9/2023).

|
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/Miftahul Huda
Kasatlantas Polresta Yogyakarta AKP Maryanto memberikan arahan kepada peserta uji SIM difabel, Jumat (15/9/2023) 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Satlantas Polresta Yogyakarta menggelar ujian permohonan Surat Izin Mengemudi (SIM) bagi kalangan difabel, Jumat (15/9/2023).

Sebanyak 28 masyarakat difabel di Kota Yogyakarta berjibaku menaklukan lintasan ujian SIM.

Sebelumnya mereka juga telah menjalani tes kesehatan dan psikologi di RS Bhayangkara Polda DIY.

Baca juga: Pengalaman Supir Truk Disabilitas Asal Kulon Progo Ikuti Ujian SIM Hingga Dinyatakan Lulus

"Hari ini kami membantu teman-teman difabel untuk proses penerbitan SIM D, SIM C dan SIM D1, ada beberapa pemohon kurang lebih 28 pemohon pada siang hari ini dan mereka setelah kita uji tadi uji teori, siang ini melaksanakan ujian praktik," kata Kasatlantas Polresta Yogyakarta, AKP Maryanto dijumpai di Satpas Polresta Yogyakarta, Jumat siang.

Para warga difabel yang mengikuti ujian SIM beragam mulai dari tuna wicara, tuna rungu hingga difabel yang kehilangan sebagian anggota tubuhnya.

Para warga difabel tampak antusias dan bersemangat mengikuti ujian penerbitan SIM siang itu.

"Tentunya untuk temen-temen yang disabilitas berkebutuhan khusus mereka menggunakan kendaraan pribadi namun ada kereta tempelan itu nanti kami terbitkan SIM D," terang AKP Maryanto.

Kemudian untuk pemohon SIM bagi disabilitas pengemudi mobil yang berkebutuhan khusus dan ada tambahan ataupun modifikasi mereka akan mendapat SIM D1 yang mana itu setara dengan SIM A.

Penerbitan SIM untuk warga difabel di Kota Yogyakarta ini menjadi wujud kepedulian Polri kepada semua kalangan masyarakat tak terkecuali warga difabel.

"Kemudian di Jogja ini kami dalam rangka HUT lalu lintas tentunya kami juga berempati kepada teman-teman disabilitas yang sudah berupaya untuk mereka tertib di jalan," tuturnya. 

"Kemudian mereka membuat SIM ini adalah menjadi semangat kami untuk membantu mereka di mana ketika berkendara tentunya mereka harus mengetahui tentang etika berlalu lintas ataupun tata cara berlalu lintas," sambungya.

Tak lupa Kasatlantas juga menyampaikan bahwasanya kegiatan ini sebagai wujud kesetaraan pelayanan bagi semua kalangan.

Salah satu warga difabel yang dinyatakan lulus ujian SIM bernama Wiwin (45) mengaku kesulitan mengakses SIM.

Ia yang kehilangan salah satu bagian tubuhnya selama ini mencari akses untuk mendapatkan SIM.

Sampai suatu hari Wiwin merasa usahanya tidak membuahkan hasil, akhirnya SIM yang pernah ia miliki kini habis masa berlakunya dan baru diurus kembali sekarang.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved