Berita DI Yogyakarta Hari Ini

DPKP DIY Sebut Komoditas Beras di DIY Masih Alami Surplus Sebanyak 5.907 Ton

Dari data per pekan ini, ketersediaan beras di DIY mencapai 11.135,98 ton, sedangkan kebutuhan per minggu 5.907 ton.

Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Gaya Lufityanti
(KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG)
Ilustrasi beras 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY memastikan persediaan beras di DIY tergolong aman meski wilayah ini tengah menghadapi musim kemarau.

Kepala DPKP DIY, Sugeng Purwanto menuturkan, stok beras baik yang berada di petani maupun gudang Bulog tercatat mengalami surplus.

Dari data per pekan ini, ketersediaan beras di DIY mencapai 11.135,98 ton, sedangkan kebutuhan per minggu 5.907 ton.

"Stok beras di DIY justru mengalami surplus 5.228 ton. Harganya rata-rata Rp 12.480 per kilogram," kata Sugeng, Kamis (14/9/2023).

Baca juga: DPKP DIY Klaim Ketersedian Beras di DI Yogyakarta Alami Surplus Meski Harga di Pasaran Naik

Tidak hanya beras , 12 komoditas pangan lainnya juga mengalami surplus.

Satu diantaranya yakni jagung dengan ketersediaan sebanyak 1.032 ton dan kebutuhan mingguan sebanyak 786 ton.

Sehingga komoditas tersebut mengalami surplus sekitar 245 ton.

Untuk bawang merah tersedia 1.1145 ton dengan kebutuhan per minggu 405 ton sehingga tercatat mengalami surplus sebanyak 740 ton.

Kemudian bawang putih dengan ketersediaan 253 ton dan kebutuhan per minggu 201 ton sehingga ada surplus 52 ton.

Sugeng melanjutkan, hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan adanya lahan yang mengalami gagal panen di kabupaten.

Baca juga: Sebanyak 100 Ton Beras Disiapkan untuk Operasi Pasar Murah di Sleman 

Meski demikian, upaya pemetaan daerah-daerah rawan kekeringan tetap dilakukan.

"Termasuk memantau kondisi iklim harian sesuai informasi BMKG," jelasnya.

Untuk mengantisipasi dampak musim kemarau, sejak panen raya bulan Maret-April, petani diminta dilakukan percepatan tanam terutama di lahan-lahan tadah hujan.

Petani juga dianjurkan menanam padi dengan varietas yang toleran dengan kekeringan.

"Kami juga mengoptimalkan brigade perlindungan tanaman dan brigade alsintan seperti pompa air yang bisa dimanfaatkan petani yang membutuhkan," jelasnya. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved