Kisah Jenny, Warga Asal Bantul Terbantu Program JKN Untuk Operasi Caesar Anak Pertama
Warga Glagah Lor, Kalurahan Tamanan, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul tersebut mengaku dirinya benar-benar menikmati manfaat dari Program JKN
Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Biaya persalinan melalui operasi caesar cukup tinggi. Hal itu tentunya cukup memberatkan bagi sebagian masyarakat di Tanah Air, terutama bagi warga kurang mampu.
Beruntung, pemerintah memiliki program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelola oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Secercah harapan pun dirasakan oleh masyarakat yang telah menjadi peserta JKN.
Salah satunya Jenny Aliatul.
Warga Glagah Lor, Kalurahan Tamanan, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul tersebut mengaku dirinya benar-benar menikmati manfaat dari Program JKN saat melahirkan anak pertamanya pada 2018 silam.
"Dulu tahun 2018 pernah digunakan di rumah sakit untuk kelahiran anak pertama," kata Jenny saat ditemui di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Yogyakarta, Rabu (6/9/2023).
Kala itu, menurutnya, kelahiran anak pertamanya harus melalui penanganan khusus dengan operasi caesar karena posisi bayi dalam keadaan sungsang.
Hamil sungsang merupakan kondisi ketika kepala janin berada di rahim bagian atas bukan di rahim bagian bawah mendekati jalan lahir pada umumnya.
Sehingga bayi tidak bisa dilahirkan secara normal.
Baca juga: Cerita Warga Yogya Empat Kali Operasi Secara Gratis Dijamin JKN
Jenny mengaku harus mengeluarkan biaya sangat besar bila tidak mengakses layanan tersebut menggunakan penjaminan dari program JKN.
Diperkirakan pembayaran operasi caesar sebesar Rp 20 juta.
"Saya sangat bergantung dengan program JKN. Adanya program JKN jadi semuanya ke handle," ucapnya.
Jenny pun sangat terbantu terutama bagi dirinya yang hanya sebagai Ibu rumah tangga (IRT).
"Kalau tiba-tiba ada sesuatu seperti operasi caesar atau kecelakaan yang mengharuskan ke rumah sakit besar tidak kebingungan dengan keberadaan BPJS Kesehatan. Jadi bisa langsung ditangani tanpa khawatir biaya," ungkapnya.
Program JKN juga ia gunakan untuk pengobatan penyakit ringan di puskesmas.
Penjelasan Menkes Soal Wacana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan |
![]() |
---|
Minta Uang untuk Alat Operasi, Dokter di RSAM Lampung Dicabut Hak Layani Pasien BPJS |
![]() |
---|
Jumlah Penerima Bantuan PBI JK Dinonaktifkan di Gunungkidul Bertambah Jadi 22 Ribu Peserta |
![]() |
---|
5 Ribu Warga Kota Yogya Dicoret dari Kepesertaan BPJS Gratis |
![]() |
---|
Pemkab dan DPRD Bantul Tetapkan APBD-P 2025, Prioritaskan BPJS dan Infrastruktur |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.