Human Interest Story

Cerita Sumirah, Warga Kabupaten Bantul, yang Dapat Program Bedah Rumah dari DPD REI DIY

Rumah reyot dengan dinding semi permanen kayu yang biasa ia tinggali bersama seorang adiknya, kini telah berubah menjadi cantik dan kokoh. 

Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Gaya Lufityanti
Tribunjogja.com/Neti Rukmana
Bupati Bantul sedang menyerahkan simbolis kunci rumah kepada Sumirah di Padukuhan Kabrokan Kulon, Kalurahan Sendangsari, Kapanewon Pajangan, Kabupaten Bantul, Rabu(13/9/2023). 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Raut wajah bahagia terpancar dari wajah seorang wanita paruh baya, Sumirah, yang tinggal di Padukuhan Kabrokan Kulon, Kalurahan Sendangsari, Kapanewon Pajangan, Kabupaten Bantul , DI Yogyakarta.

Rumah reyot dengan dinding semi permanen kayu yang biasa ia tinggali bersama seorang adiknya, kini telah berubah menjadi cantik dan kokoh. 

Pasalnya, Sumirah pada saat ini telah mendapatkan program bedah rumah yang dilakukan oleh Dewan Pengurus Daerah Realestat Indonesia (DPD REI) DIY. 

“Dulu, rumah saya lantainya tanah enggak ada semen dan enggak ada kramik. Terus kamar tamu sama kamar tidur jadi satu,” katanya usai menghadiri peresmian program bedah rumah DPD REI DIY di Kabupaten Bantul, Rabu (13/9/2023).

Baca juga: Kisah Jenny, Warga Asal Bantul Terbantu Program JKN Untuk Operasi Caesar Anak Pertama

Ia pun mengatakan, bahwa kondisi rumah yang ditinggali dulu, tidak memiliki toilet atau kamar mandi.

Sehingga, untuk kebutuhan mandi cuci kakus (MCK), setiap hari Sumirah bersama adiknya yang juga lanjut usia harus ke sungai.

Lain halnya dengan kondisi pada saat ini, di mana kediamannya telah berubah menjadi kokoh sesuai aturan desain bangunan sehat dan aman yang dianjurkan oleh pemerintah.

"Saya tinggal dengan kondisi seperti itu sudah sejak kecil. Saya enggak punya anak hanya punya adik dan orang tua saya sudah ninggal lama sekali. Setiap hari cuma mengurus ternak kambing dan kadang tidak ngapa-ngapain, jadi tidak bisa perbaiki rumah apalagi bangun rumah," ucap Sumirah.

"Saya bersyukur, pada saat ini dibangun kan rumah yang benar-benar saya bisa tidur, buang air kecil dengan nyaman, enggak jauh seperti kemarin," sambungnya. 
 
Sementara itu, Ketua DPD REI DIY, Ilham Muhammad Nur, mengatakan bahwa program bedah rumah tersebut sebenarnya tidak hanya dilakukan kepada Sumirah, tetapi juga kepada Alif Gufron. 

Di mana, lokasi pembangunan rumah Alif Gufron hanya berjarak sekitar 500 meter dari kediaman Sumirah.

"Nantinya, program bedah rumah itu terus kami lanjutkan, karena kami memiliki rasa tanggung jawab sosial terhadap masyarakat. Tapi, untuk di Kabupaten Bantul memang pada saat ini baru dua orang itu yang kami berikan (program bedah rumah)," jelas Ilham.

"Jadi, tahun depan kami akan kembali melakukan bedah rumah di Kabupaten Bantul. Seperti apa yang diharapkan oleh Bupati Bantul dalam mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan rumah layak huni," sambungnya.

Pihaknya pun terus melakukan kerja sama terhadap Pemerintah Kabupaten/Kota di DIY, untuk menyisir lokasi rumah tidak layak huni yang kemudian diberikan program bedah rumah.

"Semoga, ke depan, kami bisa kembali lebih cepat untuk memberikan program tersebut kepada masyarakat yang benar-benar layak mendapatkannya. Sehingga, kesejahteraan masyarakat dapat meningkat dengan baik," pinta Alif.

Baca juga: Mengintip Pembuatan Pupuk Kompos dari Kohe Kambing di Kalurahan Selopamioro Bantul

Bupati Bantul , Abdul Halim Muslih, yang mengetahui hal itu memberikan apresiasi kepada DPD REI DIY.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved