Berita Bantul Hari Ini

Mengintip Pembuatan Pupuk Kompos dari Kohe Kambing di Kalurahan Selopamioro Bantul

Kotoran hewan atau kohe kambing bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah. Satu di antaranya, melalui pengolahan kohe kambing menjadi pupuk kompos.

Penulis: Neti Istimewa Rukmana | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/Neti Istimewa Rukmana
Bupati Bantul dan jajaran pejabat Baznas RI bersama sejumlah pejabat berkepentingan sedang meninjau Balai Ternak dan Rumah Kompos di Kalurahan Selopamioro, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul , Selasa (12/9/2023). 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Kotoran hewan atau kohe kambing bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah. Satu di antaranya, melalui pengolahan kohe kambing menjadi pupuk kompos.

Hal itulah yang dimanfaatkan oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI bersama PT Anshaf.

Di mana memanfaatkan kotoran hewan kambing menjadi pupuk yang dapat meningkatkan produktivitas tanaman.

Baca juga: Pemkab Kulon Progo Gandeng Polres Maksimalkan Pencegahan Korupsi

"Karena, pupuk dari kohe kambing itu memunyai unsur-unsur yang mengefektifkan pembentukan senyawa pada tumbuhan, sehingga meningkatkan produksi tanaman yang lebih baik," kata Pendamping Balai Ternak Baznas RI, Nur Fatimah, di Kalurahan Selopamioro, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul , Selasa (12/9/2023).

Akan tetapi, pengolahan kohe kambing menjadi pupuk kompos tidak bisa dilakukan asal-asalan.

Sebab, pupuk yang berasal dari kotoran hewan itu harus melewati proses dekomposisi atau pelapukan. 

Jika tidak dilakukan hal itu, maka kohe kambing berpotensi merugikan tumbuhan atau tanaman.

Sebab, kotoran kambing yang segar dan tidak dilakukan proses dekomposisi atau pelapukan, memiliki amoniak yang cukup tinggi dan bersifat panas dan dapat membakar tanaman. 

Adapun cara-cara pengolahan kohe kambing menjadi pupuk kompos yang aman yakni sebagai berikut.

1. Pengumpulan Kohe Kambing

"Kohe kambing yang kami dapat adalah langsung dari kandang kambing. Jadi, setiap hari sekali kami ambil dan kami keringkan selama tiga hari," ucap Nur.

Hal itu dilakukan untuk mempermudah proses pengeringan kohe kambing untuk selanjutnya dilakukan pemisahan antara kohe kambing dengan benda asing berupa batu, sampah, daun, kayu dan lain sebagainya.

2. Proses Fermentasi

"Setelah semua kohe kambing itu dinyatakan aman dan kering, maka akan dilakukan proses fermentasi dengan pencampuran bahan-bahan pembuatan kompos berupa molase, EM4 dan bahan lainnya," kata dia.

Disampaikannya, bahan-bahan tersebut berfungsi sebagai bioaktivator proses fermentasi kohe kambing menjadi pupuk kompos.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved