BPBD Kulon Progo Telah Salurkan 55 Tangki Air Bersih Demi Atasi Kekeringan

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulon Progo menyalurkan tangki air bersih alias dropping ke sejumlah wilayah.

Dropping dilakukan demi mengatasi krisis air di musim kemarau.

Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik, BPBD Kulon Progo, Budi Prastawa mengatakan pihaknya sejauh ini sudah menyalurkan sekitar 55 tangki air bersih.

"55 tangki air bersih ini kami salurkan ke 5 kapanewon di Kulon Progo," ujar Budi dihubungi pada Selasa (05/09/2023).

Adapun BPBD Kulon Progo menyiapkan sebanyak 83 tangki air bersih di 2023 ini.

Puluhan tangki air ini tersedia dengan anggaran sekitar Rp 25 juta.

Menurut Budi, 5 kapanewon yang menerima tangki air bersih ini adalah yang berpotensi terdampak kekeringan.

Antara lain Kokap, Girimulyo, Kalibawang, Samigaluh, serta Pengasih.

"Kurang lebih ada sekitar 949 Kepala Keluarga (KK) atau 4.198 jiwa yang berpotensi terdampak," ungkapnya.

Budi mengatakan dropping air bersih dilakukan sesuai permintaan dari masyarakat.

Selain BPBD, anggaran dropping air bersih juga disediakan oleh Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos-PPPA) Kulon Progo.

Masyarakat pun juga bisa menerima tangki air bersih dari para donatur.

Namun mereka tetap diminta melapor ke BPBD Kulon Progo jika membutuhkan air bersih.

"Kami harap masyarakat juga bijak dalam menggunakan air di musim kemarau ini," kata Budi.

Anggota Komisi III, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kulon Progo, Wisnu Prasetya, menilai BPBD perlu melakukan pemetaan menyeluruh terkait potensi dampak kekeringan.

Ia juga berpendapat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulon Progo perlu membangun jaringan air bersih ke wilayah rawan kekeringan.

Sebab dengan cara ini krisis air bersih bisa diatasi.

"Potensi sumber mata air sangat besar namun belum dioptimalkan, sehingga Pemkab Kulon Progo perlu memberikan perhatian," ujar Wisnu.(*)