Salurkan Lebih dari 100 Tangki, Anggaran Dropping Air Bersih Gunungkidul Dipastikan Masih Tersedia

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul hingga kini masih terus menyalurkan (dropping) air bersih ke masyarakat.

Dropping air bersih dilakukan menyikapi musim kemarau tahun ini.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, BPBD Gunungkidul, Sumadi, mengatakan dropping air bersih sejauh ini dilakukan ke enam kapanewon.

"Sudah sebanyak 110 tangki air bersih yang kami salurkan," katanya pada Minggu (27/08/2023).

Dropping air bersih mulai dilakukan sejak akhir Mei 2023 lalu.

Menurut Sumadi, 6 kapanewon tujuan dropping antara lain Gedangsari, Ngawen, Purwosari, Panggang, Saptosari, dan Rongkop.

Ia pun memastikan dana dropping air bersih masih mencukupi.

Sebab di 2023 ini pihaknya menyiapkan anggaran sebesar Rp230 juta untuk sebanyak 1.000 tangki.

"Masih mencukupi, jika nantinya habis akan mengajukan tambahan lewat pos Belanja Tak Terduga (BTT) APBD Gunungkidul," jelas Sumadi.

Penggunaan BTT ini juga sudah diperkuat dengan status Siaga Darurat Kekeringan sejak Agustus 2023 ini.

Rencananya, status ini diberlakukan hingga September mendatang.

Menurut hasil pemetaan, Sumadi mengatakan ada 14 kapanewon yang berpotensi terdampak kekeringan tahun ini. 4 yang bebas dari potensi adalah Wonosari, Karangmojo, Playen, dan Semin.

"Setidaknya ada sebanyak 107.853 jiwa yang berpotensi terdampak kekeringan tahun ini," ujarnya.

Sumadi pun memperkirakan permintaan air bersih masih bisa terus bertambah.

Apalagi puncak musim kemarau diperkirakan berlangsung hingga September 2023.