Kisah Inspiratif

KISAH Mahasiswa Disabilitas UGM Yogyakarta Berprestasi, UKT Nol Rupiah hingga Kaki Palsu

Yubita adalah mahasiswa baru UGM angkatan 2023. Ia bisa masuk ke kampus tersebut melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Tes

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Iwan Al Khasni
istimewa
Yubita Hida Aprilia, mahasiswa baru UGM TA 2023/2024 di Program Studi (Prodi) Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya (FIB). Dia diterima melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) dan mendapatkan UKT nol. 

“Ya memang lebih nyaman menggunakan yang bantuan dari rumah sakit. Kalau yang sekarang ini tumpuannya kurang stabil suka mleset-mleset,” jelasnya.

Yubita sangat bersyukur ada orang yang memberi bantuan kaki palsu dengan model lebih humanis.

Bahkan, ketika ditanya oleh Kombes Pol Alfian Nurrizal terkait apa saja yang dibutuhkan saat ini ia pun terlihat terdiam beberapa saat seperti tidak percaya menemui momen ini.

Lalu, dengan yakin ia pun menjawab membutuhkan kaki palsu baru.

“Saya perlu kaki palsu saja Pak. Karena untuk kebutuhan kuliah seperti laptop dan sepeda sudah difasilitasi oleh UGM,” jelasnya sembari menyampaikan ucapan terima kasih pada Kombes Pol Alfian Nurrizal yang sudah menawarkan bantuan.

Keduanya bertemu di Kantor Humas dan Protokol UGM, Kamis (24/8/2023).

Alfian mengakui, dirinya terenyuh dengan kegigihan Yubita untuk menggapai cita-citanya meski dengan keterbatasan.

“Kalau membaca cerita Yubita dari info di media sosial saya lihat kegigihan yang luar biasa untuk masuk UGM.

“Karenanya coba untuk menawarkan bantuan dan mudah-mudahan dengan bantuan kaki palsu baru nantinya bisa membantu berjalan dengan baik dan mendukung Yubita dalam menggapai apa yang dicita-citakan,” papar alumni Magister Ilmu Hukum FH UGM ini.

Yubita Anak Gigih

Keterbatasan ekonomi dan gerak tubuh tidak membuat Yubita berkecil hati.

Setahun, selama 2022, menunggu kesempatan seleksi masuk perguruan tinggi Yubita mengisi hari-harinya dengan membaca dan latihan soal-soal tes.

Dengan pendapatan ibunya sebagai buruh paruh waktu di pemotongan ayam di pasar Godong Grobogan, ia pun tak tega menyampaikan keinginannya untuk mengikuti bimbingan belajar.

“Tidak mungkin, lokasi bimbelnya juga jauh dari rumah,” ucapnya.

Nilai-nilai Yubita di kelas XII IPA SMA Negeri 1 Karangrayung sesungguhnya tidak terlalu jelek dengan rata-rata nilai Ujian Sekolah mencapai 85,46.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved