Kisah Inspiratif
Kisah Eras Yudhanto, Pemuda Jogja Lestarikan Budaya Lewat Bregada Prajurit PJ2
Eras Yudhanto, sosok di balik berdirinya Prajurit Jogja 2 (PJ2) paguyuban pegiat seni bregada rakyat yang telah berdiri sejak 2015.
Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Bunga Kartikasari
Ringkasan Berita:
- Eras Yudhanto mendirikan Prajurit Jogja 2 (PJ2) sejak 2015 sebagai wadah anak muda melestarikan seni keprajuritan khas Kraton Ngayogyakarta.
- PJ2 memadukan tradisi dan kreativitas modern, tampil di berbagai acara besar termasuk pernikahan Kaesang–Erina, Vicky Shu, dan atlet Ribka–Rian.
- Selama satu dekade, PJ2 meraih sejumlah prestasi festival bregada rakyat dan terus membuka ruang bagi masyarakat untuk mengenal budaya keprajuritan.
TRIBUNJOGJA.COM – Di tengah maraknya tren usaha anak muda seperti coffee shop dan thrift store, sekelompok pemuda di Kampung Dipowinatan, Kota Yogyakarta, justru memilih jalan berbeda. Mereka menjadikan seni tradisi keprajuritan sebagai sumber penghidupan sekaligus ruang pelestarian budaya.
Eras Yudhanto, sosok di balik berdirinya Prajurit Jogja 2 (PJ2) paguyuban pegiat seni bregada rakyat yang telah berdiri sejak 2015.
Melalui komunitas ini, Eras dan rekan-rekannya berusaha menghidupkan kembali semangat prajurit Mataram dengan cara yang lebih dekat dengan masyarakat masa kini.
“Saya sering lihat bapak ikut kirab di kampung. Dari situ muncul rasa suka dan ingin melestarikan. Akhirnya saya dirikan sendiri bersama teman-teman muda, basecamp-nya tetap di Dipowinatan,” ujar Eras.
Nama Prajurit Jogja 2 dipilih sebagai bentuk penghormatan kepada tradisi prajurit Kraton Ngayogyakarta.
Menurut Eras, prajurit sejati berasal dari Kraton, sementara bregada rakyat seperti PJ2 merupakan wujud kreativitas dan kecintaan masyarakat terhadap budaya keprajuritan itu sendiri.
Ia pun mulai mengajak teman-teman dari berbagai daerah di DIY Gunungkidul, Bantul, Kulon Progo, hingga Sleman untuk bergabung.
“Supaya mudah diingat, kami beri nama PJ2. Kalau orang luar Jogja dengar, langsung tahu itu dari kami,” tuturnya.
Memadukan Gaya Tradisional dan Sentuhan Modern
Meski berakar pada gaya Kraton, PJ2 tetap menonjolkan sentuhan kreasi khas anak muda. Mulai dari musik pengiring hingga kostum yang dikenakan, semua digarap dengan perpaduan klasik dan modern.
“Musiknya tetap kiblat Kraton, pakai suling, tambur, dan terompet. Tapi beberapa kami kreasikan sendiri. Seragamnya juga macam-macam, ada gaya Jogja dan Surakarta, menyesuaikan permintaan klien,” kata Eras.
Selama satu dekade berjalan, PJ2 sudah malang melintang di berbagai acara dari kirab budaya, acara pemerintahan, hingga pesta pernikahan tokoh publik.
Baca juga: Kisah Roro Widya, Lulus Doktor dalam Waktu 2 Tahun 10 Bulan di UGM
Beberapa nama besar pun pernah mempercayakan PJ2 untuk tampil, seperti Kaesang Pangarep–Erina Gudono, Vicky Shu, hingga pasangan atlet bulu tangkis nasional Ribka Sugiarto–Rian Ardianto di Pendopo Tulung milik Soimah.
“Kami punya empat kereta kuda. Mas Kaesang, Vicky Shu, dan Mbak Ribka pakai kereta pertama kami. Inspirasi bentuknya juga dari Kraton,” tutur pria 33 tahun itu.
Namun perjalanan PJ2 tidak selalu mulus. Tantangan terbesar, kata Eras, justru datang dari kesibukan para anggota yang harus membagi waktu antara pekerjaan dan latihan.
| Info Pendidikan: EHEF 2025 Hadir di GIK UGM, 87 Kampus Eropa Tawarkan Beasiswa |
|
|---|
| Jadwal dan Lokasi Pemadaman Listrik DIY Hari ini Jumat 31 Oktober 2025 |
|
|---|
| BMKG: Prakiraan Cuaca DI Yogyakarta Hari Ini Jumat 31 Oktober 2025 |
|
|---|
| Tanggapan Kuasa Hukum Christiano Tarigan: Fakta Persidangan Dianggap Diabaikan |
|
|---|
| Cara Pantau Perkembangan Pembangunan di Klaten Lewat SIDASI |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.