Pakar UGM: Bakar Sampah Bisa Picu Kanker dan Memperparah Polusi Udara
Masalah sampah di DI Yogyakarta akhir-akhir ini makin memprihatinkan. Akan tetapi, warga diimbau untuk tidak memusnahkannya dengan cara membakar.
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Kurniatul Hidayah
“Sampah itu bisa dikelola secara mandiri dan skala kecil bisa menghasilkan uang,” katanya.
Bagi Wiratni, pemerintah sudah melakukan upaya maksimal namun begitu perlu dukungan dari warga masyarakat dalam membantu pemerintah dalam bentuk memilah dan mengolah sampah secara mandiri.
“Bukan masalah teknologinya tapi masyarakat kita tidak aware, kita masih berpikir asal sampah saya keluar dari rumah,” katanya.
Ia menyebutkan bahwa sekitar 80 persen sampah di perkotaan adalah sampah organik.
Menurutnya, diperlukan edukasi dan kampanye soal mengolah sampah organik dengan mengolah sampah menjadi kompos dan pupuk cair.
“Umumnnya sampah yang tidak bisa dikelola itu hanya 10 persennya saja. Jika seluruh warga Yogyakarta melakukan pemilahan dan pengolahan sampah mandiri maka TPA tidak harus mengelola sampai sekian ratus ton sampah,” paparnya. (Ard)
Bukan Sleman atau Kota Jogja, Warga Daerah Ini Paling Gemar Membaca se-DIY dengan Skor 83,99 |
![]() |
---|
Kemen Ekraf dan Voice Institute Indonesia Gelar Road Show Wonder Voice of Indonesia di Yogyakarta |
![]() |
---|
Katanya Jogja Romantis, tapi Lebih dari 5.000 Orang Cerai Tiap Tahun, Sleman Penyumbang Terbanyak |
![]() |
---|
Inilah 3 Kabupaten Penghasil Buah Alpukat Terbesar di DIY, Sleman Ranking 1 |
![]() |
---|
UKDW Kembali Gelar Edukasi Kesehatan Reproduksi untuk Remaja di SMA Budi Utama Yogyakarta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.