UPY Serahkan Alat Antropometri Berbasis IoT untuk Posyandu Umbulharjo

Teknologi ini diharapkan mampu meningkatkan efektivitas, akurasi dan efisiensi pemantauan status gizi anak, sekaligus upaya pencegahan stunting

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Muhammad Fatoni
Dok. Istimewa
PENGABDIAN - Universitas PGRI Yogyakarta (UPY) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) menyerahkan sekaligus memberikan pelatihan penggunaan alat ukur antropometri berbasis Internet of Things (IoT) kepada kader Posyandu di Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Universitas PGRI Yogyakarta (UPY) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) menyerahkan sekaligus memberikan pelatihan penggunaan alat ukur antropometri berbasis Internet of Things (IoT) kepada kader Posyandu di Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman. 

Kegiatan ini merupakan bagian dari program hibah Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) tahun 2025 dengan judul “Transformasi Layanan Kesehatan Posyandu melalui Integrasi Alat Antropometri berbasis IoT untuk Monitoring Status Gizi Anak.”

Hibah ini diketuai oleh Pakar Biomedical Engineering, Wahyu Sugianto bersama tim yang terdiri dari Herenda Sela Wismaya, Pakar Pengukuran dan Rekayasa Teknologi Eektromedis serta Brevi Istu Pambudi, Pakar Gizi Anak.

Alat antropometri berbasis IoT ini merupakan inovasi teknologi digital pintar yang mampu mengukur tinggi badan dan berat badan balita secara bersamaan hanya dalam waktu tiga detik. 

“Hasil pengukuran langsung tercatat pada sistem digital yang terintegrasi dengan dashboard pemantauan gizi anak, sehingga data dapat diakses secara real-time oleh Puskesmas terkait,” ujar Wahyu, Sabtu (20/9/2025).

Teknologi ini diharapkan mampu meningkatkan efektivitas, akurasi, dan efisiensi pemantauan status gizi anak, sekaligus mendukung upaya pencegahan stunting di tingkat Posyandu.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini juga menjadi wadah implementasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). 

Mahasiswa dilibatkan secara aktif dalam proses pendampingan kader, penerapan teknologi tepat guna, serta pemberdayaan masyarakat desa. 

Keterlibatan mahasiswa ini diakui sebagai rekognisi akademik setara 3 SKS pada mata kuliah Kuliah Kerja Nyata (KKN), sehingga mahasiswa tidak hanya memperoleh pengalaman lapangan, tetapi juga memperkuat kompetensi profesional, keterampilan sosial, serta kontribusi nyata dalam pembangunan kesehatan masyarakat berbasis teknologi.

Rangkaian kegiatan hibah ini meliputi:

1. Hibah Alat Ukur Antropometri berbasis IoT

Penyediaan alat antropometri digital pintar berbasis Arduino Uno yang terintegrasi dengan sistem pencatatan digital.

2. Pelatihan dan Pelaporan

Pembekalan literasi dasar gizi balita, deteksi dini stunting, serta pelatihan sistem pelaporan cepat melalui dashboard status gizi anak.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved