Penutupan TPA Piyungan

Gambaran Kondisi TPST Tamanmartani yang Disiapkan Jadi Solusi Jangka Panjang Pengolahan Sampah

TPST Tamanmartani yang masih dalam proses pembangunan diperintahkan untuk digunakan sebagai tempat penampungan sampah sementara

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Ahmad Syarifudin
Proses pengerjaan pembangunan TPST Tamanmartani, di Kalasan, Kabupaten Sleman 

Perbedaan tinggi dinding ini karena kontur tanah di lokasi pembangunan tidak rata. Pembangunan dinding ini sudah hampir selesai.

"Mungkin Minggu depan sudah bisa dilakukan pengecoran jalan masuk," kata dia. 

Pantauan Tribunjogja.com di lokasi, alat berat terus bekerja. Sejumlah pekerja juga tengah mengerjakan bagian ya belum selesai.

Menurut Bambang, progres pengerjaan persiapan lahan di TPST Tamanmartani ini sesuai target yang telah ditentukan.

Proses pengerjaan pembangunan TPST Tamanmartani di Kalasan Sleman
Proses pengerjaan pembangunan TPST Tamanmartani di Kalasan Sleman (Tribun Jogja/ Ahmad Syarifudin)

Talud telah terbangun dan dinding keliling lahan juga tinggal menyisakan beberapa bagian.

Jika tidak ada halangan, jalan masuk selebat 7,7 meter sudah mulai bisa dilakukan pengecoran pekan depan. 

"Pengecoran ini kami kejar. Perkiraan saya mungkin Senin, Selasa, Rabu depan selesai. Tapi pengerjaan (pengecoran) apakah nanti pakai pompa atau tidak, ini akan mempengaruhi lama cepatnya pengerjaan," terang Bambang. 

Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, mengatakan sesuai perintah Ngarso Dalem, Kabupaten Sleman memang diperintahkan untuk menyelesaikan sampahnya sendiri sehingga pihaknya akan memaksimalkan keberadaan TPST yang ada di Kalasan.

Progres pembangunan di TPST Tamanmartani itu menurut dia sudah 90 persen.

Walau demikian, pengolahan sampah di Sleman selain di TPST juga akan dilakukan dengan gerakan memilah sampah dari rumah. 

"Jadi dari warga masyarakat Sleman ada yang memilahnya. Yang di (wilayah) pinggir-pinggir itu kan tanahnya masih luas sehingga nanti yang organik ditanam di situ menjadi pupuk. Begitu juga nanti yang kita ambil yang dari rumah tangga yang ada perumahan-perumahan nanti kan sudah dipilah. Di pilah nanti kita garap di Kalasan itu diolah menjadi briket," kata dia.(*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved