Penutupan TPA Piyungan

Pemkab Sleman Dikejar Waktu untuk Segera Realisasikan Tempat Penampungan Sampah Sementara

Rencana membangun tempat penampungan sampah sementara di Padukuhan Karanggeneng, Umbulharjo, Cangkringan, mendapat penolakan

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM / Suluh Pamungkas
Berita Sleman 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Rencana membangun tempat penampungan sampah sementara di Padukuhan Karanggeneng, Umbulharjo, Cangkringan, mendapat penolakan dari warga dan memaksa harus berpindah tempat.

Kini, Pemkab Sleman sedang berburu dengan waktu, untuk mencari lahan pengganti dan secepatnya merealisasikan tempat penampungan sampah untuk menanggulangi darurat sampah setelah TPA Piyungan ditutup selama 45 hari. 

"Kita berusaha mencari tempat dengan konsep pengelolaan yang mungkin sama. Mudah-mudahan kali ini berhasil," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sleman Epiphana Kristiyani, Rabu (26/7/2023). 

Baca juga: BREAKING NEWS: Rencana Pembuatan Tempat Penampungan Sampah Sementara di Karanggeneng Dibatalkan

Pihaknya kini sedang mencari calon lokasi pengganti, setelah di Karanggeneng mendapat penolakan.

Calon lokasi pengganti bisa masih berada di Kapanewon Cangkringan, tetapi juga bisa berpindah ke Kapanewon lain.

Namun jika akhirnya berpindah ke Kapanewon lain menurut dia sedikit susah untuk kembali mensosialisasikan kepada masyarakat.

Sebab, pihaknya mengaku sudah memulai sosialisasi dari Cangkringan

Epi mengatakan, calon lokasi pengganti akan dipilih dengan mempertimbangkan risiko benturan sekecil mungkin, sehingga bisa diterima masyarakat.

Karena permasalahan yang dihadapi, bukan hanya menyelamatkan sampah saja, tetapi bagaimana pemerintah bisa mengolah dampak sosial yang ditimbulkan.

Jika lokasi sudah ditentukan, Ia mengaku akan segera bergerak cepat. 

Misalnya pemasangan geomembran, DLH sudah memiliki kontak jasa penyedia yang menjual material pelapis tanah tersebut.

Kemudian soal kebutuhan alat berat untuk menyiapkan lahan dan membuka jalur juga sudah tahu di mana harus menyewa sehingga secara teknis baginya tidak ada masalah.

Ia mengaku masih memiliki waktu untuk mulai menata lahan, meletakkan geomembran dan mengatur rekayasa lalulintas yang akan digunakan armada pengangkut sampah agar tidak menggangu. 

"Ya, targetnya lima hari, kami sudah mulai sudah menempatkan sampah," katanya. 

Pengelolaan sampah yang rencananya akan digunakan ditempat penampungan sampah sementara itu masih sama.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved