Penutupan TPA Piyungan

Soal TPST Piyungan Ditutup, Pemkab Sleman Siapkan Lokasi Penampungan Sampah Sementara 

Lokasi tersebut berbentuk cekungan dan pemerintah akan menyewa lahan pribadi bekas penambangan.

|
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM/ Ahmad Syarifudin
Sekretaris Daerah (Sekda) Sleman, Harda Kiswaya 

Jika kapasitasnya memungkinkan juga akan digunakan untuk menampung sampah yang berasal dari Kota Yogyakarta. 

"PJ Walikota, Pak Singgih minta dari kota nunut. Kami lagi hitung berapa kapasitasnya. Apakah memungkinkan atau tidak. Jika tidak memungkinkan, kami juga akan coba kerjasama dengan Kalurahan, yang memiliki tempat untuk dijadikan tempat pembuangan sementara. Tentu dengan memperhatikan AMDAL, lingkungan hidupnya sehingga bisa mengurangi dampaknya, mungkin (dampak) lalat maupun bau," kata Harda. 

Terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sleman , Epiphana Kristiyani mengatakan, volume sampah dari Kabupaten Sleman yang biasa dibuang ke TPST Piyungan sekitar 300 ton per hari.

Karena itu, dengan adanya rencana penutupan TPST Piyungan , pihaknya akan melakukan sejumlah antisipasi, di antaranya dengan mengeluarkan Surat Edaran Bupati (SE) yang memberitahukan bahwa TPST Piyungan ditutup hingga 5 September mendatang. 

"Edaran ini ditujukan ke semua pihak. Mulai dari kantor OPD, Kapanewon, usaha, maupun lembaga. Kami minta untuk mengurangi sampah . Atau setidaknya jangan mengadakan kegiatan yang mengundang banyak sampah ," katanya. 

Baca juga: Fakta-fakta TPA Piyungan Ditutup sampai September 2023, Tak Sanggup Terima 707 Ton Sampah per Hari

Selain itu, pihaknya juga meminta masyarakat untuk memilah sampah organik dan anorganik untuk mengurangi timbulan sampah .

Sampah anorganik dipilah dan bisa dibawa ke TPS3R.

Sedangkan sampah organik, bagi warga yang memiliki lahan luas, diminta dibuang ke Jugangan untuk dijadikan kompos ataupun buat pakan maggot. 

Sementara bagi pengusaha kuliner mulai besok diminta untuk mengelola sampah mandiri karena sampah tidak akan dibuang ke TPST Piyungan .

Ephi juga meminta kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sleman untuk mengondisikan sampah yang dihasilkan dari pasar tradisional.

Begitu juga dengan organisasi perangkat daerah (OPD) lain untuk mulai mengelola sampah karena sampah dari perkantoran selama ini dinilai cukup banyak. 

"Kami juga akan rembugi kalau setiap rapat dan sebagainya tidak ada suguhan (kemasan) yang bisa menghasilkan sampah, bisa diwujudkan uang atau apa yang tidak menghasilkan banyak sampah. Itu yang akan kami lakukan," kata Ephi. 

Pihaknya juga akan berusaha mencari lahan untuk menitipkan sampah.

"Kita akan ambil sampah itu kemudian dibuang ke Piyungan jika sudah buka," imbuh dia.( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved