Kisah Inspiratif
Dari Bukittinggi ke Yogyakarta, Indah Kini Kuliah Gratis di UGM Lewat Jalur SNBP
Indah tidak mau lepas dari pilihan itu dan menjadikan prioritas pilihan karena kelak dirinya bercita-cita menjadi profesional di pertambangan.
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Gaya Lufityanti
Secara rutin, hal itu ia lakukan setiap hari dan di hari Minggu atau libur ia akan tetap menyempatkan belajar meskipun tidak seperti di hari-hari biasa.
“Minggu tetap belajar tapi jamnya lebih sedikit daripada hari biasa. Maklum tidak bisa ikut bimbel harus ngejar ekstra. Alhamdulillah di dua bulan terakhir sebelum ujian kelulusan, sekolahan mendatangkan bimbel ke sekolah jadi bisa fokus di materi-materi UTBK. Tapi Alhamdullilah ternyata tidak harus sampai ujian sudah diterima,” ungkapnya.
Baca juga: KISAH Arifin Mahasiswa Baru UGM, Cerita Soal Kampung Halaman Diterjang Tsunami Hingga Kuliah Gratis
Ingin Ubah Nasib
Keinginan untuk mengubah nasib keluarga dan mengangkat harkat keluarga memang menjadi motivasi Indah untuk selalu belajar lebih dibanding orang lain.
Bagi Indah, hal itu wajib, apapun dia maksimalkan termasuk memanfaatkan ruang-ruang perpustakaan sekolah.
Meskipun terkadang hanya membaca novel setidaknya bisa menghiburnya dan memperkaya dalam membuat script untuk hobinya di sinematografi.
Indah tidak akan melupakan guru-gurunya, utamanya guru BK-nya di SMA Negeri 1 Bukittinggi, Merita Nelviardi dan Elvita Putri.
Kedekatan dengan keduanya seolah seperti orang tuanya sendiri, tak segan dirinya menumpahkan masalah dan kesulitan yang dihadapi.
“Indah bersyukur banyak guru yang baik banget selalu memberi perhatian dan ketika Indah merasa kesulitan Guru BK langsung ngerti dan bantu mencarikan solusinya,” ucapnya.
Apapun aktivitas yang pernah lakukan di saat SMA, Indah berencana akan melanjutkan di UGM.
Ia berniat untuk bergabung dengan organisasi kemahasiswaan di UGM, misal dengan BEM dan organisasi lainnya.
“Kalau yang akademik kan harus karena sebagai penerima beasiswa nilai akademik tetap dituntut tinggi. Di luar itu pengin sih nantinya tetap bisa gabung dengan klub-klub sinematografi,” tuturnya.
Orang tua Indah Aprilia Nasution, pada akhirnya menyerah pada situasi.
Meski pada awal kuat menghendaki agar Indah tetap kuliah di Padang, mereka kemudian membuka tangan untuk keinginan dan kemauan anak perempuannya.
Mereka mengaku perasaannya campur aduk saat Indah menyampaikan kabar dirinya diterima di UGM.
Ada rasa bahagia dan senang, meski mereka harus membayangkan soal biaya.
Bekerja sebagai buruh harian lepas di sekolah swasta di Padang, keduanya merasa tidak akan mampu menutup biaya kuliah Indah di UGM.
Sementara kakak Indah, Andika Saputra masih kuliah di Universitas Negeri Padang dan dua adik kembarnya, Muhammad Padlan Nasution dan Muhammad Padlin Nasution masih sekolah di SMP Negeri 8 Bukittinggi.
“Dengan penghasilan 3 juta dari kami berdua, tentunya sangat berat. Saya pun sempat bilang Indah untuk tidak melanjutkan keinginannya ke UGM ,” ujar Purnama, ibu Indah.
Terhadap keinginan agar Indah mengurungkan kuliah di UGM , Purnama pun mengaku sempat mendapat telepon dari ikatan alumni SMA Negeri 1 Bukittinggi.
Ia pun pada akhirnya mendapat pemahaman dari para alumni soal bagaimana kuliah Indah di UGM nantinya.
Para alumni berharap agar mau memberikan izin untuk Indah agar tetap bisa kuliah di UGM .
Hal sama dilakukan sang kakak, Andika Saputra.
Kepada ibunya, ia menyampaikan penguatan bahwa Indah akan baik-baik saja kuliah di UGM .
Dengan beasiswa yang diterima dipastikan tidak akan memberatkan keluarga.
“Ya namanya orang tua. Terima kasih pada alumni yang juga telah membantu ongkos transportasi berangkat Indah dari Padang ke Jogja. Saya pun hanya bisa berdoa semoga Indah baik-baik di sana dan bisa lancar kuliahnya,” ungkapnya. ( Tribunjogja.com )
| Dari Bantul ke Pasar Global: Nurmalita Tawarkan Produk Handmade Berbahan Kain Perca |
|
|---|
| Bendung Lepen: Dari Saluran Air Kotor Jadi Wisata Ikan di Yogyakarta |
|
|---|
| Melirik Peluang Bisnis Level Kaki Lima Lingkungan Kampus di Jogja |
|
|---|
| Kisah Avis Haris dan Kedai Kopi Punk Ala Rich Yogya yang Sarat Filosofi |
|
|---|
| Kisah Eras Yudhanto, Pemuda Jogja Lestarikan Budaya Lewat Bregada Prajurit PJ2 |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jogja/foto/bank/originals/Dari-Bukittinggi-ke-Yogyakarta-Indah-Kini-Kuliah-Gratis-di-UGM-Lewat-Jalur-SNBP.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.