Kisah Inspiratif
Dari Bukittinggi ke Yogyakarta, Indah Kini Kuliah Gratis di UGM Lewat Jalur SNBP
Indah tidak mau lepas dari pilihan itu dan menjadikan prioritas pilihan karena kelak dirinya bercita-cita menjadi profesional di pertambangan.
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Gaya Lufityanti
Saat di SMA Negeri 1 Bukittinggi, dia juga aktif sebagai pengurus OSIS menjadi sekretaris dan koordinator bidang kesehatan hingga di kelas XI.
Ia pun bergabung di organisasi perfilman di sekolah yang bernama Sinematografi Landbouw.
“Alhamdullilah pernah juara I tingkat provinsi yang mengadakan Universitas Andalas. Bikin film tentang edukasi soal anemia. Visual yang bercerita, disana selain sebagai pembuat cerita, Indah sekaligus juga sebagai pemeran utama film,” terangnya.
Untuk prestasi akademi, meski saat duduk di kelas X SMA Negeri 1 Bukittinggi raihan akademiknya tidak tinggi banget tetapi prestasinya masih masuk 10 besar.
Sedangkan, di kelas XI dan XII, nilai rapor Indah tidak lepas dari ranking I atau II.
Berasal dari keluarga yang kurang mampu, Indah sadar diri bila dirinya tidak bisa sama dengan teman lainnya.
Sering Dapat Beasiswa
Ia pun cukup bersyukur bisa mendapatkan beasiswa PT MHK Foundation saat duduk di kelas X dan XI.
Dengan beasiswa itu ia bisa membiayai sendiri sekolahnya.
Sedangkan saat di kelas XII, ia diuntungkan adanya peraturan dari Pemerintah Daerah Bukittinggi yang menyatakan untuk seluruh siswa kelas XII tidak dipungut biaya alias gratis.
“Lumayan di kelas X dan XI dapat beasiswa 350 ribu per bulan. Bisa bayar uang sekolah 170 ribu, ada sisa Indah tabung. Ini pun untuk jaga-jaga kalau ada keperluan mendesak dari sekolah,” akunya.
Meraih dan mempertahankan prestasi akademik bukan persoalan mudah. Indah harus belajar secara konsisten dan ekstra.
Jika teman lainnya terkadang jam 15 sudah pulang sekolah, ia baru jam 17 karena kesibukan berorganisasi dan bermacam kegiatan.
Sesampai di rumah, Indah mengaku sering beristirahat dengan tidak melakukan apa-apa.
Sehabis salat Maghrib, ia baru sibuk kembali untuk belajar hingga pukul 22.00.
| Dari Bantul ke Pasar Global: Nurmalita Tawarkan Produk Handmade Berbahan Kain Perca |
|
|---|
| Bendung Lepen: Dari Saluran Air Kotor Jadi Wisata Ikan di Yogyakarta |
|
|---|
| Melirik Peluang Bisnis Level Kaki Lima Lingkungan Kampus di Jogja |
|
|---|
| Kisah Avis Haris dan Kedai Kopi Punk Ala Rich Yogya yang Sarat Filosofi |
|
|---|
| Kisah Eras Yudhanto, Pemuda Jogja Lestarikan Budaya Lewat Bregada Prajurit PJ2 |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jogja/foto/bank/originals/Dari-Bukittinggi-ke-Yogyakarta-Indah-Kini-Kuliah-Gratis-di-UGM-Lewat-Jalur-SNBP.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.