Penutupan TPA Piyungan

TPST Piyungan Tutup 2 Hari, Ratusan Ton Limbah Menumpuk di Kota Yogyakarta

Sejumlah depo atau tempat pembuangan sementara di Kota Yogyakarta, kondisinya tertutup dan tak menerima pembuangan dari masyarakat

|
Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUN JOGJA/AZKA RAMADHAN
Kondisi depo sampah di sebelah barat Stadion Mandala Krida, Kota Yogyakarta yang ditutup sementara dan tidak menerima pembuangan sampah, Senin (17/7/2023). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Penutupan TPST Piyungan selama dua hari, mulai Minggu (16/7/2023) dan Senin (17/7/2023) menimbulkan tumpukan sampah di beberapa titik di Kota Yogyakarta.

Hanya saja, berkat pengurangan volume pembuangan yang terealisasi sejak gerakan zero sampah anorganik diterapkan per 1 Januari 2023, kondisi tumpukan limbah pun terpantau masih mampu terkontrol.

Berdasar pantauan Tribun Jogja di sejumlah depo, atau tempat pembuangan sementara di Kota Yogyakarta, kondisinya tertutup dan tak menerima pembuangan dari masyarakat.

Otomatis, sampah-sampah yang urung teralokasikan menuju TPST Piyungan pun masih dapat tertampung serta tidak meluber hingga jalanan.

Sebagai contoh, salah satu depo sampah terbesar di Kota Yogyakarta, yang berlokasi di sebelah barat Stadion Mandala Krida, kondisinya relatif cukup kondusif.

Setoran limbah dari warga seluruhnya bisa tertampung ke dalam armada truk sampah dan gerobak-gerobak yang telah disiapkan di komplek depo tersebut.

Sub Koordinator Kelompok Substansi Penanganan Persampahan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogya, Mareta Hexa Sevana, mengatakan petugas sudah menjaga depo sampah sedari Minggu (16/7/2023).

Lalu, masyarakat diberikan informasi dan imbauan soal penutupan TPST Piyungan, sehingga depo sampah tidak bisa beroperasi.

"Mulai Minggu sebagian besar depo sudah mulai dilakukan penutupan. Penutupan dilakukan dengan mempertimbangkan adanya kendala pengangkutan sampah ke TPA dan kapasitas depo yang terbilang sudah penuh," ungkap Mareta, Senin (17/7/2023).

Akan tetapi, tambahnya, depo yang kendaraannya masih sanggup menampung sampah tetap melayani pengumpulan dari masyarakat sekitar.

Hanya saja, ia pun tidak menampik, penumpukan limbah di deretan ruas jalan masih terjadi, lantaran masyarakat nekat melakukan pembuangan sampah, meski TPS-nya tutup.

"Penumpukan sampah terjadi, di beberapa TPS, ya, seperti di Jalan Hayam Wuruk, Langensari, kemudian Mangunsarkoro, yang belum dijaga secara maksimal, terus beberapa ruas jalan juga yang menjadi tempat pembuangan sampah liar penduduk," katanya.

"Tapi, petugas kebersihan langsung kami kerahkan untuk mengulirkan eksekusi di beberapa lokasi yang terjadi tumpukan sampah dengan memaksimalkan ketersediaan armada yang ada," urai Mareta.

Meski demikian, ia pun berharap, masyarakat dapat menahan diri tidak melakukan aktivitas pembuangan selama TPST Piyungan belum bisa beroperasi.

Dengan begitu, tumpukan sampah yang timbul tidak terlalu besar, karena berpotensi mengganggu kenyamanan penduduk di sekitar depo dan titik pembuangan sementara.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved