Berita Purworejo

Unit Layanan Disabilitas Dinperintransnaker Purworejo Fasilitasi Penempatan Kerja bagi Difabel

ULD adalah program Dinperintransnaker Kabupaten Purworejo yang memfasilitasi penyaluran kerja bagi disabilitas.

Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Gaya Lufityanti
Ttibunjogja.com/Dewi Rukmini
Kabid Transmigrasi dan Tenaga Kerja Dinperintransnaker Kabupaten Purworejo, Veny Yudha Apriyani (dua kiri), saat akan mengantar dan mendampingi Nikolas Danang (kanan), Riyadin (depan) dan Ahmad Hasyim (dua kanan) untuk bertemu HRD PT Indotama Omicron Kahar, Selasa (11/7/2023). 

"Harapan kami semoga bisa terpenuhi karena keinginan para disabilitas itu bermacam-macam. Mereka ada yang lebih suka bekerja secara formal atau non formal. Untuk bekerja non formal, kami akomodasikan melalui pelatihan UMKM, pelatihan di BLK, maupun industri. Sedangkan bagi yang senang bekerja formal, kami salurkan ke perusahaan melalui ULD," paparnya.

Adapun, Pembentukan dan pelaksanaan ULD itu sesuai SK Bupati Purworejo Nomor 160/18/107/2023 tertanggal 21 Februari 2023. Setelah SK Bupati terkait ULD bidang ketenagakerjaan turun, pihaknya pun telah melakukan sosialisasi ke sejumlah perusahaan di Kota Berirama pada 11 Mei 2023. 

Lebih laanjut, ia mengungkapkan bahwa sebenarnya beberapa perusahaan di Kota Berirama telah menerima tenaga kerja penyandang disabilitas .

Semisal PT Bagelen Raharja Sejahtera (BRS), PO Sumber Alam, Bank Purworejo, dan RS Amanah Umat.

Namun perusahaan tersebut merekrut tenaga kerja disabilitas secara mandiri atau tidak melalui ULD.

Baca juga: Ratusan Ketua TP PKK Desa/Kelurahan di Purworejo Dilatih Tingkatkan Kapasitas

"Berdasarkan data Dinas Sosial per 11 Mei 2023, ada 6.895 penyandang disabilitas di 15 Kecamatan se-Kabupaten Purworejo. Dari jumlah tersebut ada 182 difabel yang termasuk keluarga miskin di 71 desa kategori miskin ekstrem. Sehingga, kami berharap dengan adanya ULD bisa membantu para disabilitas menuju kehidupan yang sejahtera," katanya. 

Sementara itu salah satu peserta, Riyadin, mengaku bersyukur dan terbantu dengan adanya program ULD, khususnya dalam hal mencari pekerjaan.

Sebab, setelah kecelakaan yang melumpuhkan kakinya pada 2015 silam.

Riyadin mengaku kesulitan mencari pekerjaan bahkan dipandang sebelah mata. 

"Sebelum kecelakaan, saya pernah jadi supervisor dan bekerja di perkebunan sawit di Kalimantan. Namun setelah kecelakaan, belum pernah ada yang menawari kerja. Maka saya berharap semoga bisa diterima agar dapat memenuhi kebutuhan keluarga dan sekolah anak yang masih kelas 4 SD," ucapnya. ( Tribunjogja.com )

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved