Berita Kota Yogya Hari Ini

Pemkot Yogyakarta Gandeng Mitra Swasta untuk Kelola Sampah Residu Plastik

Pemkot Yogyakarta kembali membuat terobosan untuk menekan tingkat pembuangan limbah menuju TPA Piyungan. Setelah menerapkan gerakan zero sampah anorga

Penulis: Azka Ramadhan | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/Azka Ramadhan
Penandatanganan MoU antara Pemkot Yogya dengan mitra swasta pengelola sampah residu plastik, di TPST Nitikan, Selasa (4/7/2023). 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemkot Yogyakarta kembali membuat terobosan untuk menekan tingkat pembuangan limbah menuju TPA Piyungan.

Setelah menerapkan gerakan zero sampah anorganik, limbah residu plastik sisa pemilahan pun mulai disasar untuk dikelola, dengan menjalin sinergitas bersama deretan mitra swasta.

Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta, Aman Yuriadijaya, menuturkan, potensi sampah residu di wilayahnya kini sekitar 25 persen dari total sampah, atau 50-75 ton per hari.

Baca juga: Dekranasda Kabupaten Magelang Resmikan Komunitas Eco-Print untuk Wadahi Kapabilitas Para Pembatik

Oleh sebab itu, pihaknya pun membutuhkan bantuan dari mitra swasta, untuk ikut serta berperan mengurangi volume limbah di Kota Yogyakarta.

"Selama ini kita sudah melakukan pengelolaan sampah anorganik, maka sekarang kita mulai dengan mengelola residunya," urainya, usai penandatangan MoU dengan mitra pengelola sampah residu plastik di TPST Nitikan, Kota Yogyakarta, Selasa (4/7/2023).

Pengelolaan sampah residu jenis plastik dilakukan Pemkot Yogyakarta melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dengan lima mitra pengelola sampah dari beberapa daerah.

Para mitra pengelola sampah itu, antara lain memanfaatkan residu plastik untuk membuat produk bahan bangunan seperti batako dan bata, serta pemasok bahan baku pembuatan tali rafia.

"Sampah residu yang jarang orang mau terima, kan, yang residu kemasan plastik, yang kecil-kecil itu. Nah, sekarang, ternyata ada pihak-pihak mitra dari luar kota yang siap menerima," urainya.

"Sampah residu itu dari depo dibawa ke TPST Nitikan, kemudian dipres dan kami distribusikan ke mitra-mitra. Peran Kota Yogya sebagai distributor untuk sampah residu dan nantinya juga berkembang ke sampah organik," imbuh Aman.

Sementara itu, salah satu mitra pengelola sampah residu plastik dari Kelompok Swadaya Masyarakat Kampung Asri, Boyolali, Saryono, mengatakan, bentuk kerja sama ini sangat membantu pihaknya.

Selama ini, kelompoknya mengelola sampah residu plastik menjadi produk bahan bangunan berupa paving, batu candi plastik, serta bata sistem kancing. 

"Dengan 10 orang pekerja kami bisa mengelola sekitar satu ton sampah plastik. Tergantung dari Kota Yogya nanti mau mengirim berapa. Kami melihat kemampuan dan kapasitas dan volume yang dikirim. Sekitar 1,5 ton kami siap," ungkapnya. (aka)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved