Faskes dan Bidan di DIY Layani 17.458 Peserta KB Dalam Sehari, Sukseskan Program KB Sejuta Akseptor
Ribuan fasilitas kesehatan dan bidan di Tanah Air secara serentak melaksanakan program pelayanan kontrasepsi satu juta akseptor dalam sehari.
Sementara itu di Kabupaten Bantul, Penanggung Jawab Bidang Dalduk BKKBN DIY Ita Suryani memimpin monitoring pelaksanaan Pelayanan KB Sejuta Akseptor bersama sejumlah jajarannya di Klinik Bina Sehat, Bangunjiwo Kasihan.
Di faskes ini sebanyak 125 akseptor sedang dilayani.
Hadir dalam kesempatan itu Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Didik Warsito, Kepala DP3AP2KB Ninik Istitarini.
“Pemerintah Kabupaten Bantul saat ini juga tengah menyiapkan penilaian verifikasi lapangan Kabupaten Layak Anak (KLA) tingkat nasional, yang penilaiannya dilaksanakan besok pagi” demikian Didik Warsito mengawali sambutannya.
Terkait Angka Kematian Ibu, Angka Kematian Bayi, Pernikahan Dini, dan stunting yang menjadi tinjauan penilaian KLA, tentunya sangat relevan dikaitkan dengan kegiatan Pelayanan KB Sejuta Akseptor. Program Keluarga Berencana dan Kabupaten Layak anak akan saling menguatkan, imbuh Didik.
Dalam kesempatan monitoring ini Ita Suryani menyampaikan terima kasih dan apresiasinya kepada forum pimpinan daerah terutama kepada pimpinan TNI dan POLRI di Kabupaten Bantul yang bersama dengan PKK dan Ikatan Bidan Indonesia telah banyak berperan tidak hanya dalam PSA kali ini saja namun juga dalam Program Bangga Kencana secara keseluruhan.
Monitoring yang sama juga dilaksanakan di Kabupaten Gunungkidul di Klinik Multazam Wonosari oleh Sekretaris Badan Zainal Arifin, sedangkan di Kabupaten Sleman tim monitoring meninjau Klinik Pratama Delima dan ditanggapi Staf Ahli Bupati Mafilidanti.
Untuk Kabupaten Kulon Progo monitoring PSA dilakukan di Klinik Pratama Kusuma Medisca Wates. Hasil akhir seluruh pelayanan sejuta akseptor ini akan dapat diketahui paling lambat tanggal 16 Juni mendatang, yang merupakan batas akhir penginputan hasil pelayanan secara nasional. (*)
| Pemkab Gunungkidul Klaim Prevalensi Stunting Turun hingga 16,62 Persen |
|
|---|
| Perpadi Dorong Fortifikasi Beras untuk Tekan Stunting dan Anemia |
|
|---|
| Dinkes Gunungkidul Galakkan Program 1.000 Hari Pertama Kehidupan untuk Atasi Stunting |
|
|---|
| Pemkot Yogyakarta Targetkan 'Zero New Stunting', Jalin Kolaborasi Bareng K-24 Group dan Sarihusada |
|
|---|
| Semester I 2025, Dinkes Gunungkidul Catat 4.917 Balita Alami Stunting |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.