Berita Jogja Hari Ini
Sentra UMKM di Eks Hotel Mutiara Diharapkan Jadi Destinasi Baru di Kawasan Malioboro
"Tahun ini baru mulai rehab, berproses di tahun 2024, dan target bisa selesai 2025. Dalamnya, interiornya akan kita rehab. Kan dulu kamar-kamar, tidak
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemerintah Daerah (Pemda) DIY bakal menyulap eks Hotel Mutiara menjadi sentra UMKM. Renovasi hotel ditargetkan selesai pada 2025 mendatang.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Srie Nurkyatsiwi mengungkapkan renovasi eks Hotel Mutiara bakal dilakukan secara bertahap, mulai dari eksterior hingga interior, namun tidak menghilangkan kekhasan hotel.
Baca juga: SDN Karangrejek 2 Wonosari Gunungkidul Luncurkan Batik Umbar Udadi
"Tahun ini baru mulai rehab, berproses di tahun 2024, dan target bisa selesai 2025. Dalamnya, interiornya akan kita rehab. Kan dulu kamar-kamar, tidak mungkin langsung digunakan. Akan kami sesuaikan dengan gambar (desain) yang sudah disepakati," katanya, Selasa (13/06/2023).
Nantinya Sentra UMKM tersebut akan menaungi 17 sektor ekonomi kreatif, mulai dari kerajinan, kuliner, fesyen, dan lainnya.
Pihaknya juga bakal melakukan kurasi, sehingga produk yang akan ditampilkan adalah produk terbaik dan premium.
"Tentu nanti akan berbeda, karena lebih premium. Akan berbeda dengan yang ada di Teras Malioboro misalnya. Dan tentunya dari SiBakul, kan kelasnya beda-beda, mikro, kecil, menengah," sambungnya.
Tidak hanya sebagai etalase produk ekonomi kreatif, Sentra UMKM yang menempati eks Hotel Mutiara juga akan menjadi inkubator bisnis. Sehingga ada edukasi bagi para pelaku UMKM.
Di samping itu, Sentra UMKM juga bakal menjadi melting pot bagi pelaku usaha dengan konsumen.
"Harapannya komunikasi antara pelaku usaha dan konsumen lebih dekat. Tentu diharapkan jangkauan pasar pelaku UMKM jadi lebih luas," lanjutnya.
Siwi juga berharap Sentra UMKM tersebut dapat menjadi destinasi baru di Malioboro. Terlebih Malioboro masuk dalam sumbu filosofi.
"Kami mengenalkan ekonomi kreatif yang ada di DIY. Ternyata di Malioboro, di sumbu filosofi, ada tempat yang memang untuk pelataran ekonomi kreatif. Harapannya bisa jadi destinasi baru juga, karena kan tidak hanya jual produk tapi juga ide," pungkasnya. (maw)
Cara Lapor Jika Terjadi Kekerasan Anak dan Perempuan di Yogyakarta, Gratis Bebas Pulsa |
![]() |
---|
Kronologi Kasus Dugaan Monopoli BBM oleh Oknum Polairud di Pantai Sadeng Gunungkidul |
![]() |
---|
Mengenal Class Action, Cara Menuntut Pemerintah karena Kasus Keracunan MBG |
![]() |
---|
Komentar Sri Sultan HB X soal Keracunan MBG di Jogja dan Sanksi untuk SPPG Menurut Undang-Undang |
![]() |
---|
Kronologi Wisatawan asal Jakarta Hilang di Pantai Siung, Jenazah Ditemukan di Pantai Krakal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.