Berita Gunungkidul Hari Ini

SDN Karangrejek 2 Wonosari Gunungkidul Luncurkan Batik Umbar Udadi

SD Negeri Karangrejek 2 Wonosari, Gunungkidul meluncurkan batik bernama Umbar Udadi pada Selasa (13/06/2023). Peluncurannya juga dihadiri langsung

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/Alexander Ermando
Bupati Gunungkidul Sunaryanta (tengah) meresmikan batik Umbar Udadi karya SDN Karangrejek 2 Wonosari, Selasa (13/06/2023). 

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - SD Negeri Karangrejek 2 Wonosari, Gunungkidul meluncurkan batik bernama Umbar Udadi pada Selasa (13/06/2023).

Peluncurannya juga dihadiri langsung oleh Bupati Gunungkidul Sunaryanta.

Guru Seni Rupa SDN Karangrejek 2 Wonosari, Sugeng Riyadi mengatakan Umbar Udadi memiliki makna lautan bebas.

"Batik ini lahir dari keprihatinan kami terhadap hasil laut yang dieksploitasi secara berlebihan," jelas Sugeng.

Baca juga: Polisi Amankan Seorang Warga Pakem, Diduga Bobol Rumah dan Gasak Uang Hingga Perhiasan

Goresan batik digagas oleh seluruh guru di SDN Karangrejek 2. Masing-masing guru memberikan gagasan, kemudian disatukan dalam satu tema besar.

Proses pembuatannya juga melibatkan para pelajar. Menurut Sugeng, membatik sudah jadi muatan lokal wajib bagi pelajar kelas 4 hingga 6.

"Pembuatannya bisa selama seminggu, tergantung dari proses pewarnaan," ujarnya.

Sugeng mengatakan batik Umbar Udadi ini akan dikembangkan menjadi seragam sekolah wajib di SDN Karangrejek 2.

Bahkan sudah ada yang menawarkan agar batik tersebut bisa dipasarkan.

Ia berharap batik Umbar Udadi menjadi simbol dalam menjaga kelestarian lingkungan. Terutama kelestarian ekosistem lautan.

"Ekosistem ini harus benar-benar dijaga agar bisa terus dimanfaatkan oleh generasi berikutnya," kata Sugeng.

Bupati Gunungkidul Sunaryanta menilai pembuatan batik di sekolah menjadi salah satu upaya mengangkat potensi lokal.

Membatik pun bisa jadi bekal keterampilan bagi pelajar.

Menurutnya, membatik bisa menguatkan karakter pelajar sejak dini. Muatan lokal seperti membatik pun menjadi dasar ilmu yang harus bisa dikuasai para pelajar.

"Jangan sampai potensi seperti ini tenggelam karena perkembangan zaman," ujar Sunaryanta. (alx)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved