Jadwal dan Rute Ujicoba Malioboro Jadi Full Pedestrian 24 Jam Hari Ini dan Besok

Ikon wisata sekaligus urat nadi ekonomi Kota Yogyakarta, Jalan Malioboro, akan menjalani uji coba kawasan pedestrian penuh selama 24 jam. 

Dok Tribun Jogja
Jadwal dan Rute Ujicoba Malioboro Jadi Full Pedestrian 24 Jam Hari Ini dan Besok 

TRIBUNJOGJA.COM - Ikon wisata sekaligus urat nadi ekonomi Kota Yogyakarta, Jalan Malioboro, akan menjalani uji coba kawasan pedestrian penuh selama 24 jam. 

Uji coba ini dijadwalkan mulai Selasa, 7 Oktober 2025 pukul 00.00 hingga Rabu, 8 Oktober 2025 pukul 00.00, dengan pengalihan arus lalu lintas ke beberapa jalan alternatif di sekitarnya.

Langkah ini menjadi bagian dari upaya Pemerintah Kota Yogyakarta untuk menguji kenyamanan, keamanan, serta efektivitas kawasan bebas kendaraan bermotor, seiring meningkatnya jumlah wisatawan pasca-pandemi.

Arus Lalu Lintas Dialihkan

Selama uji coba berlangsung, kendaraan dari arah utara (Tugu) tidak bisa langsung masuk ke Malioboro.

  • Arus kendaraan dialihkan ke Jalan Pasar Kembang dan Jalan Mataram bagi kendaraan kecil.
  • Sedangkan bus wisata akan diarahkan menuju Parkir Abu Bakar Ali atau Ngabean.
  • Angkutan tradisional seperti becak dan andong tetap diizinkan melintas secara terbatas pada jam tertentu.

“Ini bukan sekadar penutupan jalan, tapi uji pola wisata baru yang menempatkan pejalan kaki sebagai pusatnya,” ujar Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta, Tri Haryono, dalam konferensi pers, Senin (6/10/2025).

Baca juga: Satlantas Polresta Yogyakarta Terjunkan Tim Urai Saat Penerapan Malioboro Full Pedestrian 24 Jam

Tujuan: Menata Ulang Wisata dan Lingkungan

Pemerintah berharap skema ini mampu mengurangi polusi suara dan udara di jantung kota sekaligus memberikan ruang lebih besar bagi aktivitas seni jalanan, UMKM, dan wisata budaya.

Dinas Pariwisata DIY menilai, langkah ini sejalan dengan semangat Jogja Green Tourism 2030, yang menargetkan kawasan wisata lebih ramah lingkungan dan inklusif.

Selain itu, penelitian dari Universitas Gadjah Mada (UGM) tahun lalu menunjukkan bahwa 70 persen wisatawan domestik merasa lebih nyaman berjalan kaki di Malioboro ketimbang naik kendaraan, terutama saat sore hari.

Meski begitu, sebagian pelaku usaha masih was-was. Beberapa pedagang oleh-oleh menilai penutupan jalan bisa berdampak pada logistik barang.

“Kalau cuma 24 jam sih enggak apa-apa, tapi semoga ada solusi untuk bongkar-muat,” kata Slamet, pedagang batik di Malioboro Timur.

Pemerintah Kota menjamin uji coba kali ini akan menjadi bahan evaluasi sebelum menetapkan jadwal rutin atau permanen. Warga juga diimbau untuk memanfaatkan parkir resmi dan tidak memaksakan kendaraan ke area larangan.

Malioboro: Ruang Hidup dan Identitas Jogja

Langkah menuju pedestrian penuh ini bukan sekadar soal lalu lintas. Malioboro adalah denyut kehidupan Jogja, tempat seniman jalanan bernyanyi, wisatawan berswafoto, dan pedagang menawar harga.

Uji coba ini menjadi simbol bahwa ruang kota harus menghidupi manusia, bukan sebaliknya.

Selama uji coba, Dinas Kominfo akan menyiarkan kondisi lalu lintas dan kepadatan pengunjung secara real-time melalui akun resmi @pemkotjogja dan aplikasi Jogja Smart Service (JSS). Pengunjung juga diimbau menjaga kebersihan dan mematuhi petunjuk petugas.

( Tribunjogja.com / Bunga Kartikasari )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved