Sebanyak 277 Calon Jemaah Haji Kulon Progo Akan Bertolak ke Asrama Haji Donohudan Besok

Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Sebanyak 277 calon jemaah haji (calhaj) asal Kabupaten Kulon Progo akan bertolak ke asrama haji Donohudan pada Kamis (8/6/2023) besok. 

Untuk itu, Kementerian Agama (Kemenag) Kulon Progo mengimbau seluruh calhaj menjaga kesehatan, utamanya kalangan lansia. 

Kepala Kemenag Kulon Progo, Wahib Jamil menyampaikan, dari 277 calhaj, 254 Calhaj di antaranya masuk dalam kloter 49 yang akan diberangkatkan ke Asrama Haji Donohudan, Solo pukul 02.30 WIB. 

Baca juga: DIY-Qatar Buka Peluang Kerjasama Kembangkan Permuseuman di Jogja

Sementara, 23 calhaj yang masuk kloter 52 diberangkatkan pukul 11.30 WIB. 

Di Kulon Progo, total ada 281 Calhaj yang diberangkatkan dalam 3 tahapan.

"Terakhir belum tahu pengkloterannya apakah nanti di kloter sapu jagad terakhir atau dimasukkan di kloter-kloter yang kosong," ucapnya, Rabu (7/6/2023). 

"Ketika ada seat yang kosong bisa bergabung di kloter 52 melihat perkembangan di embarkasi Donohudan. Jika ada seat yang kosong bisa dimasukkan lagi," imbuh Wahib. 

Dalam rangka menjaga kondisi kesehatan jemaah, pelepasan di Masjid Agung Kulon Progo hanya dilaksanakan doa bersama.

"Sehingga mengurangi seremonial. Calhaj juga diimbau tidak melakukan aktivitas berat jelang keberangkatan," imbau Wahib. 

Kemenag Kulon Progo memastikan seluruh calhaj telah menjalani pemeriksaan kesehatan, meliputi tensi, kadar gula, jantung dan paru-paru.

Selain itu, seluruh jemaah sudah diberikan pembekalan sejak 2019. Sehingga secara mental, fisik dan persiapan ibadah sudah siap. 

Dari sisi petugas, ada 5 orang dari Kemenag pusat dan 2 Kemenag Kulon Progo. Seluruh petugas sudah diberikan pembekalan dan memiliki visi yang sama dalam memberikan pelayanan haji yang terbaik. Demikian juga pelayanan di Arab Saudi sangat maksimal. 

Disampaikan, jemaah haji asal DIY dan Jateng tahun ini mendapatkan zona di hotel Shesha, jaraknya sekitar 3-5 kilometer. 

Namun, ada penyediaan bus salat lima waktu (Salawat) yang beroperasi 24 jam.

Sehingga jemaah tidak ada yang jalan kaki, semuanya menaiki bus yang sudah disediakan oleh panitia. (scp)