Kerusuhan di Jalan Tamansiswa

Patung Ki Hajar Dewantara di Taman Siswa Seolah 'Menangis', 352 Orang Diamankan, 9 Orang Luka-luka

Hujan batu dan teriakan yang keluar dari sejumlah massa terlibat bentrokan turut mewarnai Minggu malam kemarin.

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA/MIFTAHUL HUDA
Kondisi Pendapa Tamansiswa seusai bentrokan massa pada Minggu malam di Jalan Tamansiswa, Senin (5/6/2023) 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Patung Ki Hajar Dewantara seolah 'menangis' semalaman lantaran keributan dua kelompok yang terjadi di Jalan Tamansiswa, Kemantren Mergangsan, Kota Yogyakarta, Minggu (4/6/2023) malam.

Bentrokan yang terjadi antara massa dari kelompok suporter Brajamusti dan warga Jogja dengan kelompok perguruan silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT).

Hujan batu dan teriakan yang keluar dari sejumlah massa terlibat bentrokan turut mewarnai Minggu malam kemarin.

Wajah Kota Yogyakarta sebagai Kota Pelajar seakan tercoreng pada malam itu.

Keberadaan patung Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan tanah air yang begitu gagah tersemat di halaman Pendapa Tamansiswa, Jalan Tamansiswa, Yogyakarta ternodai oleh amukan massa.

Suara lirih dari Ki Hajar Dewantara terwakilkan oleh seorang perempuan berbaju biru yang tiba-tiba berteriak histeris meminta bentrokan harus segera disudahi.

Perempuan berbaju biru menangis histeris di tengah bentrokan di Tamansiswa
Perempuan berbaju biru menangis histeris di tengah bentrokan di Tamansiswa (Tribunjogja.com/Miftahul Huda)

Perempuan itu berteriak sembari menangis bahwasanya tepat di depan massa yang bentrok terdapat bangunan bersejarah yakni Pendapa Taman Siswa.

Bangunan itu menjadi cikal bakal dunia pendidikan Indonesia.

Mengapa bentrokan harus terjadi di Jalan Taman Siswa, di depan patung Bapak pendidikan tanah air Ki Hajar Dewantara?

Berdasarkan laporan kepolisian, bentrokan di Jalan Tamansiswa dimulai sejak pukul 17.00 WIB di Jalan Kenari, Umbulharjo, Kota Yogyakarta.

Di sana, kedua kelompok terlibat gesekan yang memicu adanya perkelahian hingga berlanjut pada Minggu malam di Jalan Tamansiswa.

Gesekan yang berujung bentrokan itu dilatarbelakangi latarbelakangi oleh perkara yang sebelumnya terjadi di Pantai Parangtritis Bantul.

"Itu berkaitan dengan penganiayaan terhadap salah satu simpatisan dari PSHT yang dilakukan oleh simpatisan dari Brajamusti yang terjadi pada hari Minggu tanggal 28 Mei 2023 di Parangtritis Bantul," kata Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Nugroho Arianto, di Mapolda DIY, Senin (5/6/2023).

Baca juga: BREAKING NEWS : Kapolda DIY Damaikan Dua Kelompok yang Bentrok di Jalan Tamansiswa Jogja

Baca juga: FOTO-FOTO Kerusuhan di Jalan Tamansiswa Jogja


Polisi pada Minggu malam langsung bergegas melakukan pengamanan di sejumlah titik lokasi tawuran.

Total, ada 16 kendaraan Dalmas yang diterjunkan untuk melerai massa yang bentrok pada saat itu.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved