Sumbu Filosofi Yogyakarta
Kisah Raja Yogyakarta: Sri Sultan Hamengku Buwono IV, Raja Muda yang Meninggal di Usia 19 Tahun
Inilah kisah kehidupan Sri Sultan Hamengku Buwono IV, seorang raja muda di Kasultanan Yogyakarta, adik kesayangan Pangeran Diponegoro.
Penulis: Alifia Nuralita Rezqiana | Editor: Alifia Nuralita Rezqiana
Sri Sultan Hamengku Buwono IV lahir pada 3 April 1804 dengan nama Gusti Raden Mas Ibnu Jarot.
Saat menginjak usia 8 tahun, tepatnya pada 21 Juni 1812, GRM Ibnu Jarot diangkat sebagai Putra Mahkota, bersamaan dengan pengangkatan ayahnya sebagai Raja Yogyakarta.
Ketika usianya menginjak 10 tahun, Sri Sultan Hamengku Buwono III meninggal dunia, sehingga GRM Ibnu Jarot naik takhta jadi Raja Yogyakarta.
Baca juga: Kisah Raja Yogyakarta: Episode Sri Sultan Hamengku Buwono II, Raja yang Tiga Kali Naik Takhta
Baca juga: Kisah Raja Yogyakarta: Episode Sri Sultan Hamengku Buwono III, Ayah Pangeran Diponegoro
Sri Sultan Hamengku Buwono IV naik takhta
GRM Ibnu Jarot diangkat sebagai Raja Yogyakarta dengan gelar Sri Sultan Hamengku Buwono IV pada 9 November 1814.
Karena usianya yang masih belia, maka pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono IV didampingi oleh seorang wali raja.
Salah satu wali raja yang ditunjuk saat itu adalah Pangeran Notokusumo, yang telah bergelar Paku Alam I.
Kedudukannya sebagai wali ditentukan hingga Sri Sultan Hamengku Buwono IV mencapai akil baligh di usia 16 tahun pada 1820.
Namun, menjelang penyerahan kekuasaan dari Inggris ke Belanda pada 1816, Ratu Ibu (Ibu Sri Sultan Hamengku Buwono IV) dan Patih Danurejo IV yang menjalankan wewenang sebagai wali raja.\
Sri Sultan Hamengku Buwono IV, adik kesayangan Pangeran Diponegoro

Apabila Anda sudah membaca sejarah dan kisah Sri Sultan Hamengku Buwono III, maka Anda sudah tahu bahwa Sri Sultan Hamengku Buwono IV dan Pangeran Diponegoro sama-sama anak dari Raja ke-3 Kasultanan Yogyakarta.
Pangeran Diponegoro adalah anak pertama Sri Sultan Hamengku Buwono III dengan seorang selir.
Sedangkan Sri Sultan Hamengku Buwono IV adalah anak Sri Sultan Hamengku Buwono III dengan permaisuri.
Meskipun satu ayah beda ibu, tetapi Pangeran Diponegoro dan Sri Sultan Hamengku Buwono IV menjalin hubungan yang dekat.
Sumbu Filosofi Yogyakarta
Keraton Yogyakarta
Sejarah Keraton Yogyakarta
Raja Yogyakarta
Sri Sultan Hamengku Buwono II
Sri Sultan Hamengku Buwono III
Pangeran Diponegoro
Sri Sultan Hamengku Buwono IV
sejarah
Kraton Jogja
Promosikan World Heritage, 73 Delegasi dari Malaysia Diajak Tour Sumbu Filosofi |
![]() |
---|
Sumbu Filosofi Jadi Warisan Dunia, Trans Jogja Belum Berencana Tambah Rute |
![]() |
---|
Sri Sultan Hamengku Buwono X Ingin Sumbu Filosofi Berdampak Positif ke Seluruh Lapisan Masyarakat |
![]() |
---|
Layani Tur Gratis di Kawasan Sumbu Filosofi, Disbud DIY Sediakan 2 Unit Bus Jogja Heritage Track |
![]() |
---|
Pemda DIY Bakal Bentuk Sekretariat Bersama untuk Kelola Kawasan Sumbu Filosofi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.