Sumbu Filosofi Yogyakarta

Kisah Raja Yogyakarta: Episode Sri Sultan Hamengku Buwono II, Raja yang Tiga Kali Naik Takhta

Simak kisah perjalanan hidup dan perjuangan Raja Yogyakarta episode Sri Sultan Hamengku Buwono II. Beliau sudah tiga kali naik takhta, begini kisahnya

DOK. Kraton Jogja
Kisah Raja Yogyakarta: Episode Sri Sultan Hamengku Buwono II, Raja yang Tiga Kali Naik Takhta 

TRIBUNJOGJA.COM - Inilah kisah perjalanan hidup dan perjuangan Raja Yogyakarta episode Sri Sultan Hamengku Buwono II, seperti dirangkum Tribunjogja.com dari laman resmi Kratonjogja.id.

Kelahiran dan masa kecil Sri Sultan Hamengku Buwono II

Sri Sultan Hamengku Buwono II adalah putra dari Raja Pertama Keraton Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono I, dengan Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Kadipaten.

Sebagai informasi, GKR Kadipaten adalah permaisuri kedua Sri Sultan Hamengku Buwono I.

Sri Sultan Hamengku Buwono II lahir pada 7 Maret 1750 di lereng Gunung Sindoro.

Pemandangan Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing dari Gunung Prau, Jawa Tengah, Sabtu (7/7/2018)
Pemandangan Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing dari Gunung Prau, Jawa Tengah, Sabtu (7/7/2018) (TRIBUNTRAVEL.COM/SRI JULIATI)

Ia diberi nama kecil Raden Mas (RM) Sundara (dibaca: Raden Mas Sundoro).

Sri Sultan Hamengku Buwono II (RM Sundoro) menghabiskan masa kecil bersama sang ibunda, GKR Kadipaten, di wilayah pengungsian akibat perang melawan Verenigde Oost Indische Compagnie (VOC).

Situasi masa kecil tersebut pada akhirnya membentuk karakter yang keras pada diri RM Sundoro.

RM Sundoro diangkat menjadi Putra Mahkota

Sri Sultan Hamengku Buwono II
Sri Sultan Hamengku Buwono II (DOK. Kraton Jogja)

Setelah Perjanjian Giyanti, Sri Sultan Hamengku Buwono I, ayah RM Sundoro mendirikan Keraton Yogyakarta.

Setelah Keraton Yogyakarta selesai dibangun, keluarga besar Sri Sultan Hamengku Buwono I pindah ke sana.

RM Sundoro juga mulai tinggal di dalam Keraton Yogyakarta dengan status Putra Raja Yogyakarta.

Sejak saat itu, kecintaan dan kepercayaan Sri Sultan Hamengku Buwono I kepada RM Sundoro meningkat. 

Pada tahun 1758, ketika RM Sundoro dikhitan (disunat), beliau diangkat menjadi Putra Mahkota.

Sebelumnya, Sri Sultan Hamengku Buwono I telah menetapkan putra mahkota bahkan sebelum ditandatanganinya Perjanjian Giyanti. 

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved