Sumbu Filosofi Yogyakarta

Sejarah Masjid Pathok Negoro Mlangi, Pembatas Daerah di Bagian Barat Kini Jadi Tempat Wisata Religi

Masjid Pathok Negoro Mlangi menjadi bangunan pertama yang didirikan sebagai batas wilayah pemerintahan. 
Masjid ini didirikan dan dikelola oleh BPH.

Tribun Jogja/ Siti Umaiyah
Sejarah Masjid Pathok Negoro Mlangi, Pembatas Daerah di Bagian Barat Kini Jadi Tempat Wisata Religi 

Konstruksi dinding yang dipertahankan hanya batu bata, sedangkan lapisan semen yang melapisi batu bata dihancurkan dan diganti dengan adonan semen yang baru.

Selain itu, jendeladan pintu yang terdapat pada ruang utama masjid diganti dengan kayu. Sebelum empat saka guru didirikan, terlebih dahulu atap serambi masjid dihancurkan.

Hal itu dilakukan untuk mempermudah pemasangan atap utama masjid.

Setelah dinding selesai diperbaiki, pada bulan Oktober 2012 empat saka guru utama yang terdapat diruang utama masjid mulai didirikan.

Setelah ruang utama masjid terselesaikan, dilanjutkan pada tahap kedua yaitu bagian serambi masjid.

Pada tahap kedua, terlebih dahulu renovasi dilakukan dengan merobohkan seluruh konstruksi serambi masjid. Kemudian di tahap ketiga renovasi pada halaman masjid, yang terdiri dari kolam dan bangsal.

Pembanguan pun tak berhenti di situ, selanjutnya pemugaran dilakukan dengan membenahi bangsal di bagian depan masjid.

Bangsal dibangun di sisi kanan dan kiri halaman masjid.

Bangsal ini dibangun layaknya bangunan pendopo pada umumnya, hanya saja bangsal tersebut tidak dikelilingi oleh dinding melainkan dikelilingi dengan pagar kayu yang tingginya hampir mencapai satu meter.

Posisi Masjid Pathok Negoro Mlangi ini sedikit turun ke bawah.

Sebelum memasuki Masjid Pathok Negoro Mlangi, pengunjung akan disugguhi gapura berwarna hijau yang bertuliskan NU.

Penanda gapura ini menunjukkan bahwa Masjid Pathok Negoro Mlangi menandakan hampir seluruh jemaatnya berlandaskan ajaran Islam yang disebarkan oleh Nahdhatul Ulama.

Di perjalanan berikutnya, pengunjung akan melihat jalan yang sudah di cor dan membawa langkah menuju masjid.

Sebagai informasi, tepat barat jalanan cor tersebut, terdapat makam.

Tak hanya memiliki sejarah yang menarik, Masjid Pathok Negoro Mlangi mempunyai keunikan yang sama dengan Masjid Pathok Negoro lainnya yakni memiliki empat buah saka guru (tiang utama) yang terbuat dari kayu pada bagian utama masjid, terdapat parit keliling (jagang), dan bangunan masjid beratap tumpang.

( Tribunjogja.com / Bunga Kartikasari )

 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved