Sumbu Filosofi Yogyakarta

Sejarah Masjid Pathok Negoro Mlangi, Pembatas Daerah di Bagian Barat Kini Jadi Tempat Wisata Religi

Masjid Pathok Negoro Mlangi menjadi bangunan pertama yang didirikan sebagai batas wilayah pemerintahan. 
Masjid ini didirikan dan dikelola oleh BPH.

Tribun Jogja/ Siti Umaiyah
Sejarah Masjid Pathok Negoro Mlangi, Pembatas Daerah di Bagian Barat Kini Jadi Tempat Wisata Religi 

Namun, pada masa pemerintahan Hamengku Buwono II bangunan Masjid di pindah sedikit ke timur bangunan lama.

Pada saat itu masjid Pathok Negoro Mlangi di bangun sama dengan ketiga masjid Pathok Negoro lainnya.

Bangunannya mengikuti gaya arsitektur Jawa dengan penyangga-penyangga kayu dan beratap tumpang.

Di bagian depan, sisi depan, kanan dan kiri masjid terdapat blumbang sebagai tempat membersihkan kaki jamaah sebelum memasuki masjid dan terdapat pohon sawo kecik di halaman masjid.

Saat ini bangunan masjid tersebut telah berubah.

Semua komponen bangunan tersebut merupakan material baru.

Baca juga: Sejarah Tugu Pal Putih Jadi Sumbu Filosofi Yogyakarta, Simbol Pengayoman Sultan Kepada Rakyatnya

Renovasi di Tahun 2012

Masjid Pathok Negoro Mlangi
Masjid Pathok Negoro Mlangi (jogjacagar.jogjaprov)

Diketahui, bangunan Masjid yang saat ini berdiri merupakan hasil renovasi tahun 2012.

Renovasi dilakukan oleh Pemerintah untuk mengembalikan bentuk asli masjid Pathok Negoro Mlangi.

Renovasi pada tahun 2012 dimulai dengan pemugaran atap utama masjid dengan pilar-pilar beton yang menopang atap.

Dinding yang mengitari ruang utama masjid tetap dipertahankan.

Kemudian melakukan pemilihan konstruksi-konstruksi bangunan masjid seperti tiang, kayu dan genteng.

Renovasi Masjid Pathok Negoro Mlangi pada tahun 2012 dilakukan dengan tiga tahap, yaitu tahap satu bagian utama masjid, tahap kedua bagian serambi masjid, dan tahap ketiga bagian luar masjid.

Tahap pertama dimulai pada bulan Juni tahun 2012, atap masjid yang semula ditinggikan kemudian diturunkan. Penyangga atap yang terbuat dari beton semua dihancurkan.

Hanya dinding yang mengitari ruang utama masjid yang masih dipertahankan.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved