Sumbu Filosofi Yogyakarta

Sejarah Cepuri Parangkusumo, Tempat Upacara Labuhan dan Ziarah di Utara Pantai Parangkusumo

Inilah kisah sejarah Cepuri Parangkusumo di Pantai Parangkusumo, saksi bisu pertemuan Panembahan Senopati dan Ratu Kidul di pantai selatan Jawa.

Tribun Jogja/Ahmad Syarifudin
Sejarah Cepuri Parangkusumo, Tempat Upacara Labuhan dan Ziarah di Utara Pantai Parangkusumo 

Dikisahkan bahwa gelombang ombak tersebut memiliki air panas dan mematikan segala makhluk,.

Gelombang itu juga merobohkan tumbuh-tumbuhan yang ada di daratan, serta mengganggu makhluk-makhluk pengikut Nyi Roro Kidul.

Karenanya, Nyi Roro Kidul menghadap Panembahan Senopati dan memintanya untuk berhenti semadi.

Singkat cerita, terjadi percakapan antara Panembahan Senopati dan Ratu Kidul.

Ratu Kidul
Ratu Kidul (IST)

Mereka sepakat untuk saling membantu dalam membangun Kerajaan Mataram Islam di tanah Jawa.

Kehadiran Cepuri Parangkusumo memberikan bukti jejak keberadaan Panembahan Senopati di Pantai Selatan.

Cepuri Parangkusumo menjadi salah satu bukti tentang sejarah pendirian Kerajaan Mataram Islam.

Adanya aktivitas di Cepuri Parangkusumo membuktikan kelestarian tradisi dan kepercayaan Jawa tentang adanya batu besar sakral, tempat Panembahan Senopati bersemadi.

Peziarahan di Cepuri Parangkusumo juga menunjukkan adanya keyakinan masyarakat terhadap keberadaan Kanjeng Ratu Kidul

Cepuri Parangkusumo mampu menguatkan kepribadian bangsa dan masyarakat Jawa, khususnya di kawasan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Sebagai informasi, ahli sejarah meyakini, peristiwa gelombang besar yang terjadi kala Panembahan Senopati bersemadi, ada hubungannya dengan dengan tsunami purba di pantai selatan ratusan tahun lalu.

Kisah selengkapnya tentang Ratu Kidul, Panembahan Senopati, dan jejak tsunami purba di pantai selatan bisa Anda baca di sini. (Tribunjogja.com/ANR)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved