Sumbu Filosofi Yogyakarta
Sejarah Cepuri Parangkusumo, Tempat Upacara Labuhan dan Ziarah di Utara Pantai Parangkusumo
Inilah kisah sejarah Cepuri Parangkusumo di Pantai Parangkusumo, saksi bisu pertemuan Panembahan Senopati dan Ratu Kidul di pantai selatan Jawa.
Penulis: Alifia Nuralita Rezqiana | Editor: Alifia Nuralita Rezqiana
Kisah bermula ketika Panembahan Senopati atau Sutawijaya ingin mendirikan kerajaan.
Sebagai informasi, Panembahan Senopati adalah anak angkat dari Sultan Hadiwijaya dari Kerajaan Pajang, yang berkuasa saat itu.
Panembahan Senopati bukan seseorang berdarah biru alias keturunan kerajaan.
Kemudian, Sultan Hadiwijaya curiga bahwa Panembahan Senopati ingin mendirikan kerajaan.
Sementara itu, Panembahan Senopati dan ayahnya, Ki Ageng Pamanahan, sudah mendengar bahwa akan ada serbuan pasukan dari Sultan Hadiwijaya.
Panembahan Senopati diminta untuk melakukan pertapaan oleh sang ayah.
Ia diminta pergi bertapa, menggunakan perahu dari Kerajaan Pajang menuju arah selatan.
Ketika Panembahan Senopati bertapa, sang ayah berjalan ke arah utara menuju Gunung Merapi untuk mendapatkan pertolongan Ki Sapu Jagat.
Lantas, saat Sultan Hadiwijaya hendak menyerbu Panembahan Senopati dan ayahnya, tidak lama kemudian Gunung Merapi meletus.
Singkat cerita, aliran lahar dari gunung Merapi akhirnya menghalangi pasukan Hadiwijaya hingga terjatuh dari gajah tunggangannya lalu sakit dan meninggal.
Pada kesempatan yang sama, Panembahan Senopati yang pergi ke arah selatan, masuk ke Kali Opak, kemudian berenang.
Lalu, Panembahan Senopati diberi bantuan oleh seekor naga raksasa atau versi lain ikan raksasa.
Naga itu mengantar Panembahan Senopati sampai ke pantai.

Di pantai itulah, Panembahan Senopati melakukan semadi.
Saat Panembahan Senopati sedang bersemadi, terjadilah gelombang ombak yang sangat besar.
Cepuri Parangkusumo
pantai selatan
Pantai Parangkusumo
labuhan
Keraton Yogyakarta
Panembahan Senopati
Ratu Kidul
Nyi Roro Kidul
Sejarah Pantai Parangkusumo
Sejarah Cepuri Parangkusumo
Kabupaten Bantul
Parangtritis
sejarah
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
Dinas Kebudayaan DIY
Promosikan World Heritage, 73 Delegasi dari Malaysia Diajak Tour Sumbu Filosofi |
![]() |
---|
Sumbu Filosofi Jadi Warisan Dunia, Trans Jogja Belum Berencana Tambah Rute |
![]() |
---|
Sri Sultan Hamengku Buwono X Ingin Sumbu Filosofi Berdampak Positif ke Seluruh Lapisan Masyarakat |
![]() |
---|
Layani Tur Gratis di Kawasan Sumbu Filosofi, Disbud DIY Sediakan 2 Unit Bus Jogja Heritage Track |
![]() |
---|
Pemda DIY Bakal Bentuk Sekretariat Bersama untuk Kelola Kawasan Sumbu Filosofi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.