Sumbu Filosofi Yogyakarta

Apa yang Dimaksud dengan Sumbu Filosofi Yogyakarta? Ternyata Asal Usulnya dari Sejarah Abad 18

Sumbu Filosofi Yogyakarta ini adalah simbol dari keselarasan hubungan manusia dengan Tuhan, sesama manusia dan alam. Apabila dikaitkan dengan alam

visitingjogja
Peta Sumbu Filosofi Keraton Yogyakarta 

Ketiganya menggambarkan perjalanan siklus hidup berdasarkan konsepsi dalam falsafah Jawa Sangkan Paraning Dumadi yang umumnya dipahami sebagai asal dan tujuan hidup manusia.

Apa makna letak bangunan pada Sumbu Filosofi Yogyakarta?

Sumbu Filosofi Yogyakarta
Sumbu Filosofi Yogyakarta (visitingjogja)

Tiga titik Panggung Krapyak, Keraton Yogyakarta, dan Tugu Pal Putih ternyata memiliki makna tersendiri.

Hal tersebut sangat berkaitan dengan letak bangunan yang masing-masing memiliki makna tersendiri.

Berikut pemaknaannya:

1. Panggung Krapyak

Caption: Bangunan Panggung Krapyak di Bantul DIY.
Caption: Bangunan Panggung Krapyak di Bantul DIY. (dok BPCB DI Yogyakarta)

Dilansir dari laman kratonjogja.id, bagian perjalanan dari Panggung Krapyak menuju keraton mewakili konsepsi sangkan (asal), yaitu tentang awal kelahiran dari rahim hingga beranjak dewasa.

Filosofi dari Panggung Krapyak ke utara menggambarkan perjalanan manusia sejak dilahirkan dari rahim ibu, beranjak dewasa, menikah sampai melahirkan anak atau sangkaning dumadi.

2. Alun-alun Selatan

Suasana Alun-alun Selatan yang mulai dipadati masyarakat saat pagi hari, Selasa (1/6/2021)
Suasana Alun-alun Selatan yang mulai dipadati masyarakat saat pagi hari, Selasa (1/6/2021) (TRIBUNJOGJA/ Miftahul Huda)

Alun-alun Selatan menggambarkan manusia yang telah dewasa dan sudah wani atau berani meminang gadis karena sudah akhil baligh.

3. Tugu Pal Putih

Tugu Jogja
Tugu Jogja (visitingjogja.jogjaprov.go.id)

Sebaliknya dari Tugu Pal Putih atau Tugu Golong Gilig ke arah selatan merupakan perjalanan manusia menghadap Sang Kholiq atau paraning dumadi.

Golong Gilig melambangkan bersatunya cipta, rasa dan karsa yang dilandasi kesucian hati melalui Margatama, jalan menuju keutamaan, ke arah selatan melalui Malioboro, memakai obor/pedoman ilmu yang diajarkan para wali, terus ke selatan melalui Margamulya, kemudian melalui Pangurakan mengusir nafsu yang negatif.

Itulah makna Sumbu Filosofi Yogyakarta yang bisa kita dalami, Tribunners.

( Tribunjogja.com / Bunga Kartikasari )

 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved