Kisah Inspiratif

Kisah Bon Ali Santri Tambak Beras Berpangkat Ipda, Bangun 14 Masjid dan Punya Ratusan Anak Asuh

"Setelah itu mulai ada yang menempati. Awalnya lima anak, sekarang sudah ada 110 anak yang tinggal di sini (yayasan) yang diluar juga ada," jelas

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/Miftahul Huda
Ipda Ali Nur Suwandi berfoto bersama potret KH Djamaluddin Ahmad guru ngajinya di pesantren, Minggu (10/4/2023)   

Esok harinya Bon Ali langsung bergegas menuju tempat Kyai Jamal untuk meminta restu dan doa.

"Saya bilang ke pak kyai, tadi malam kan sambutan kapolda seperti itu, saya mohon izin dan doa restu kyai, saya ingin ngabdi ke kepolisia. Langsung oleh kyai diizinkan dan direstui," terang dia.

Tahun 1999 Mulai Dinas di Polda DIY

Masa pendidikan kepolisian rampung diselesaikan dengan baik.

Bon Ali kemudian ditugaskan di Polda DIY sebagai dengan Polisi berpangkat tamtama.

Selama bertugas sebagai anggota Polisi dia mulai berkeliling ke pelosok desa untuk mencari anak yatim piatu, fakir miskin dan lansia.

"Waktu itu belum bisa menampung. Saya hanya tanya-tanya kalau ada anak yatim dan lansia butuh bantuan saya siap," terang dia.

Pada 2008 Bon Ali lantas mulai mendirikan bangunan seadanya yang kini dijadikan sebuah yayasan.

"Setelah itu mulai ada yang menempati. Awalnya lima anak, sekarang sudah ada 110 anak yang tinggal di sini (yayasan) yang diluar juga ada," jelas anak pertama dari empat bersaudara ini.

Hingga kini Bon Ali mengelola tujuh gedung yayasan.

Dua milik sendiri sementara lima sisanya masih mengontrak.

"Dalam waktu dekat ini insyaallah kami sedang membangun satu gedung asrama lagi. Sekarang masih proses, mudah-mudahan dua bulan selesai," jelas Bon Ali.

Saat ini pembangunan gedung yayasan ini terkendala karena kekurangan biaya operasional.

Mendirikan 14 Masjid dan 13 Sumber Air
 
Setelah mengasuh ratusan anak yatim, aksi sosial Bon Ali terus berlanjut dengan mendirikan 14 masjid dan 13 sumber air.

Khusus 13 sumber air ia bangun di daerah rawan kekeringan saat kemarau di pelosok desa Kabupaten Gunungkidul.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved