Berita Kulon Progo Hari Ini

BKKBN Bersama Komisi IX DPR RI dan Pemkab Kulon Progo Bersinergi Dalam Pengentasan Stunting

Kepala Perwakilan BKKBN DIY, Shodiqin menyampaikan, BKKBN memiliki dua tugas utama sesuai peraturan presiden nomor 72 tahun 2021. Yakni masalah perkem

Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM/Sri Cahyani Putri Purwaningsih
Sosialisasi dan KIE Program Bangga Kencana di Gedung Kesenian Kulon Progo, Senin (10/4/2023). Kegiatan juga dihadiri oleh anggota Komisi IX DPR RI, Sukamto. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Pemerintah menargetkan angka stunting di Indonesia turun menjadi 14 persen pada 2024.

Dengan adanya target tersebut, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) sebagai ketua pelaksana penurunan stunting menggandeng pihak-pihak terkait untuk menekan angka stunting di Indonesia seperti di Kabupaten Kulon Progo, DIY. 

Kepala Perwakilan BKKBN DIY, Shodiqin menyampaikan, BKKBN memiliki dua tugas utama sesuai peraturan presiden nomor 72 tahun 2021.

Yakni masalah perkembangan kependudukan dan keluarga berencana serta penanganan stunting.

Baca juga: Pengamat Sebut Anas Urbaningrum Bisa Ubah Peta Politik Pencapresan 2024 Jika Lakukan Ini

Adapun, pengentasan stunting di Kulon Progo, BKKBN bersinergi Komisi IX DPR RI dan Pemkab setempat.

Harapannya, penurunan stunting di daerah ini lebih cepat. 

"Apalagi satu di antara tugas DPR RI mengesahkan anggaran. Selain anggaran, juga melakukan monitoring apakah anggaran yang sudah didata oleh Komisi IX betul-betul dilaksanakan oleh dinas lintas sektor," kata Shodiqin saat sosialisasi dan KIE program bangga kencana di Gedung Kesenian Kulon Progo, Senin (10/4/2023). 

Terlebih pada 2024, pemerintah pusat menargetkan angka stunting di Indonesia turun menjadi 14 persen.

Saat ini, prevalensi balita stunting di Indonesia di angka 21,6 persen. Sementara di DIY 16,4 persen. 

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Kulon Progo, Ariadi melanjutkan, angka stunting di Kulon Progo sekitar 15,8 persen berdasarkan survei Badan Pusat Statistik (BPS). 

Itu artinya, dari 100 kelahiran bayi, potensi stunting ada 15-16 anak. 

Sementara, data dari Dinkes Kulon Progo by name by address, angka stunting masih 9,94 persen. Atau per 100 kelahiran, potensi stunting 9-10 anak. 

Ia menyebut, penanganan stunting yang paling tepat dilakukan pada 1.000 Hari Pertama Kehamilan (HPK). 

Atas arahan dari BKKBN Pusat maupun DIY, penanganan stunting di Kulon Progo dimulai sebelum adanya perkawinan. Dengan mengedukasi remaja yang akan menikah.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved