Erupsi Gunung Merapi

PascaErupsi Gunung Merapi, Kegiatan Belaja Mengajar di SDN Krinjing 2 Tetap Berjalan Normal

Para siswa berseragam merah putih tampak datang ke sekolah dengan semangat, Rasa takut dan was-was sama sekali tidak terlukis di wajah mereka. 

Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Dewi Rukmini
Suasana kegiatan pagi di SDN Krinjing 2bersama relawan PMI Surakarta, pascaaktifitas erupsi Gunung Merapi, Senin (13/3/2023). 

Mengenai hal itu, Kartini mengaku telah memetakan beberapa hal terkait pelaksanaan ujian praktek.

"Dalam situasi seperti ini, nanti kami akan laksanakan  ujian praktek secara daring jika memungkinkan. Apabila memang harus tunjuk muka, maka pelaksanaannya akan di rolling (jadwalnya). Untuk persiapan soal dan kepanitiaannya juga sudah selesai semua, tinggal pelaksanaan," urainya. 

Trauma Healing

Pascaerupsi Gunung Merapi, relawan dari PMI Surakarta turut memberikan upaya trauma healing untuk anak-anak SD dan TK di Desa Krinjing, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang. 

Pantauan di lapangan, kegiatan di SDN Krinjing 2 dimulai sekitar pukul 07.00 WIB. Sebelum memulai kegiatan kelas, para relawan PMI Surakarta terlebih dahulu membagikan masker kepada 60 murid SD dan 20 anak TK. 

Kemudian, para relawan juga mengajak anak-anak bernyanyi, belajar sambil bermain, dan bercerita sebelum melanjutkan aktifitas.

Salah satu relawan pun juga tampak mengenakan kostum karakter anime Naruto untuk memberikan kedekatan kepada anak-anak TK. Terbukti, anak-anak tampak senang dan semangat berkomunikasi dengan relawan tersebut.

"Ya di sini kami menghibur adik-adik dan membangkitkan semangat mereka. Jangan sampai mereka terpengaruh dengan ketakutan akan situasi ini. Selain itu kami juga mengedukasi anak-anak bahwa abu vulkanik itu berbahaya untuk kesehatan pernafasan. Sehingga kami bagikan masker agar mereka pakai dan tidak menganggap remeh abu tersebut," jelas Kopral Bagyo, Ketua relawan Politeknik Akbara PMI Surakarta

Ia berharap, kehadiran relawan pagi itu bisa mengurangi rasa takut anak-anak dan menumbuhkan semangat mereka serta bisa menghilangkan rasa trauma.

Setelah kegiatan bersama relawan selesai, para murid beralih membersihkan ruang kelas masing-masing. (*)
 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved