Erupsi Gunung Merapi

Enam Jam Terakhir, Gunung Merapi Luncurkan Lava Pijar Enam Kali ke Arah Kali Bebeng dan Krasak

Gunung Merapi meluncurkan guguran lava sebanyak lima kali dalam kurun waktu enam jam terakhir

Tribunjogja/Setya Krisna Sumargo
Gunung Merapi meluncurkan guguran lava pijar beberapa waktu yang lalu 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Gunung Merapi meluncurkan guguran lava sebanyak lima kali dalam kurun waktu enam jam terakhir, tepatnya pada Selasa (10/06/2025) pukul 00.00-06.00.

Guguran lava mengarah ke Barat daya (Kali Bebeng dan Kali Krasak ), dengan jarak luncur maksimum 1 .600 meter.

Pada periode pengamatan yang sama, BPPTKG mencatat terjadinya sejumlah kegempaan. 

Tercatata ada 24 guguran dengan amplitudo : 2-13 mm, dan durasi : 63.05-172.04 detik. 

Hybrid/Fase Banyak terjadi 24 kali, dengan amplitudo : 3-27 mm, S-P : 0.5-0.7 detik, dan durasi : 8.36-13.22 detik. 

Berdasarkan pengamatan meteorologi cuaca berawan. Angin bertiup lemah ke arah timur dan barat. Suhu udara 17.2-19 °C, kelembaban udara 56-93.8  persen, dan tekanan udara 871.6-913.9 mmHg.

Sementara berdasarkan pengamatan visual, gunung jelas. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 475 m di atas puncak kawah.

Hingga saat ini Gunung Merapi masih berstatus Siaga atau Level III. 

Baca juga: Prakiraan Cuaca Selasa 10 Juni 2025, Berikut Daftar Wilayah Berpotensi Diguyur Hujan Hari Ini

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awanpanas guguran di dalam daerah potensi bahaya.

Untuk itu, masyarakat diimbau agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

Selain itu juga mewaspadai bahaya lahar dan awanpanas guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

Termasuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi.

Pihak BPPTKG akan terus mengamati perkembangan aktivitas Merapi. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka tingkat aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali. (maw) 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved