Berita Kulon Progo Hari Ini
Tradisi Nyadran Agung di Kulon Progo Bakal Digelar, Ini Rangkaian Acaranya
Di tahun ini (2023), kita gelar seperti sebelum pandemi covid-19 di Alun-alun Wates. Karena pada 2021 lalu Nyadran Agung diselenggarakan sederhana di
Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih
TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Tradisi Nyadran Agung yang menjadi agenda besar di Kabupaten Kulon Progo bakal kembali digelar.
Rencananya agenda rutin tahunan digelar pada 13-14 Maret 2023 di Alun-alun Wates.
Kepala Bidang Adat, Tradisi Lembaga Budaya dan Seni, Dinas Kebudayaan (Disbud) Kabupaten Kulon Progo, Wruhantoro mengatakan, perayaan tradisi Nyadran Agung di Kulon Progo dimulai sejak 2004 dan berlangsung hingga saat ini.
Baca juga: Sri Sultan Hamengku Buwono X Lantik Pj Sekda DIY untuk Isi Kekosongan Jabatan
Meski pada 2020 lalu, kegiatan ini sempat vakum akibat pandemi covid-19 melanda. Kemudian pada 2021 dan 2022, Disbud Kulon Progo menggelar tradisi Nyadran Agung secara sederhana.
Seiring dicabutnya kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) oleh pemerintah pusat maka Nyadran Agung di tahun ini kembali diselenggarakan seperti sedia kala.
"Di tahun ini (2023), kita gelar seperti sebelum pandemi covid-19 di Alun-alun Wates. Karena pada 2021 lalu Nyadran Agung diselenggarakan sederhana di Aula Adikarto dan 2022 di Taman Budaya Kulon Progo," katanya saat konferensi pers dengan awak media, Rabu (8/3/2023).
Dijelaskan Wruhantoro, rangkaian kegiatan Nyadran Agung diawali dengan Mujahadah yang dilaksanakan pada Senin (13/3/2023) malam di Alun-alun Wates.
Kemudian pada Selasa (14/3/2023) siang dilaksanakan prosesi kirab Nyadran Agung yang sebelumnya dilakukan seremonial di Halaman DPRD Kulon Progo.
Adapun prosesi kirab akan dipimpin oleh Sekretaris Daerah Kulon Progo didampingi Asisten Daerah (Asda) I, Asda II, Asda III, Kepala Disbud dan Ketua Dewan Kebudayan Kulon Progo.
Nantinya, kirab diawali dengan arak-arakan bregada yang akan membawa gunungan utama berupa apem, nasi dan hasil bumi.
Di belakang barisan bregada, terdapat petugas pembawa bendera merah putih dan lambang daerah. Kemudian Dimas dan Diajeng Kulon Progo sekaligus di belakangnya ada persembahan gunungan dari 12 kapanewon se-Kulon Progo serta gunungan dari perusahaan BUMD, BUMN di daerah ini.
Pasukan kirab diberangkatkan dari kantor DPRD Kulon Progo kemudian berjalan menyusuri Jalan Sugiman menuju Alun-alun Wates.
"Di Alun-alun Wates ada lung tinampi (red: penyerahan) dilanjutkan pemotongan tumpeng oleh Pj Bupati Kulon Progo yang diserahkan kepada Ketua DPRD Kulon Progo. Kemudian dilanjutkan kembul bujana (red: makan bersama hidangan yang disediakan)," jelasnya.
Malam harinya di tempat yang sama, lanjut Wruhantoro, akan digelar pentas wayang kulit semalam suntuk.
Seorang Santri Asal Bantul Meninggal Tertemper Kereta di Sentolo Kulon Progo |
![]() |
---|
HUT Ke-10, RSUD NAS Kulon Progo Resmikan Sejumlah Fasilitas Layanan Kesehatan Baru |
![]() |
---|
Underpass Kulur di Kulon Progo Ditutup Imbas Kerap Tergenang Air di Musim Penghujan |
![]() |
---|
Bayi Korban TPPO Dikembalikan ke Orang Tuanya Setelah Sempat Dirawat di RSUD Wates Kulon Progo |
![]() |
---|
1.056 Buruh Pabrik Rokok Terima BLT DBH CHT dari Pemkab Kulon Progo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.