Kasus Mario Dandy
Buntut Kasus Mario Dandy, Sosiolog UGM Sebut Gaya Hidup Mewah Pejabat Pajak seperti Gunung Es
Gaya hidup semacam itu membawa dampak berat bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Jadi tidak pernah punya kepekaan, ada begitu banyak orang yang
Penulis: Ardhike Indah | Editor: Kurniatul Hidayah
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Kasus penganiayaan yang dilakukan oleh Mario Dandy Satriyo kepada David beberapa waktu lalu berbuntut panjang.
Gaya hidup keluarga Mario yang mewah ikut tersorot, apalagi Dandy juga sering pamer kendaraan-kendaraan super premium ke media sosial.
Menanggapi hal tersebut, Sosiolog Universitas Gadjah Mada (UGM), Andreas Budi Widyanta, S.Sos., M.A., menilai gaya hidup mewah yang ditunjukkan salah satu pejabat Ditjen Pajak ibarat fenomena gunung es.
Baca juga: Ular Sanca Sepanjang Dua Meter Muncul di Pekarangan Rumah Warga di Pakem Sleman
Praktik-praktik serupa diduga masih terjadi di kalangan pejabat lainnya.
“Ini seperti fenomena gunung es, yang kelihatan baru puncaknya saja sementara di bawah lautan jumlahnya banyak dan belum teridentifikasi. Inilah yang menyebabkan kenapa ketimpangan ekonomi bangsa menganga lebar,” jelasnya, Senin (27/2/2023).
Andreas Budi mengatakan bahwa di era saat ini gaya hidup yang memposisikan aspek-aspek materialisme sebagai penanda seseorang memiliki gaya hidup lebih dari yang lain kian terlihat jelas.
Dengan begitu penumpukan basis material menjadi bagian dari eksistensi seseorang untuk menunjukkan kepada dunia akan kelas sosial elite berbeda dengan kebanyakan orang.
Dia menilai, tidak sedikit yang akhirnya masuk ke dalam perangkap besar liberalisasi ekonomi, konsumerisme, dan gaya hidup elite.
“Gaya hidup semacam itu membawa dampak berat bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Jadi tidak pernah punya kepekaan, ada begitu banyak orang yang sumber keuangan negara akan dihabiskan dengan perlombaan gaya hidup seperti itu. Apalagi itu pejabat publik, seharusnya lebih bersahaja,” paparnya.
Baca juga: PT Angkasa Pura I Gelar Aksi Sosial Peduli Disabilitas dalam Rangka HUT ke-59
Dosen Departemen Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) UGM ini menyebutkan, praktik gaya hidup yang kompetitif dan berlomba mengejar kelas elite yang diglorifikasi tanpa disadari telah mengkhianati kehidupan bersama sebagai sesama warga negara.
“Ini menjadi bentuk pengkhianatan solidaritas hidup bersama sebagai bangsa-negara,”tuturnya.
Menurutnya, saat ini pemerintah perlu melakukan pembenahan melalui revolusi mental para pejabat publik, terutama yang terkait dengan keuangan. Selain itu juga didukung transparansi yang kuat terhadap pengelolaan keuangan negara .
“Ada kemerosotan moral pejabat publik kita sehingga perlu segera dilakukan tindakan revolusi mental,” terangnya. (ard)
Mario Dandy Menangis Minta Maaf ke Ayahnya Rafael Alun, Sudah Hancurkan Karier Hingga Sulitkan Ibu |
![]() |
---|
Mario Dandy Hajar David dan Selebrasi Ala Ronaldo, Apa Makna Sebenarnya Selebrasi Siu CR7? |
![]() |
---|
Kabar Terbaru Korban Penganiayaan Mario Setelah 2 Pekan Dirawat di ICU, D Tunjukan Reaksi Emosional |
![]() |
---|
David Ozora Korban Penganiayaan Mario Dandy Siuman, Sang Ayah Minta Istighfar dan Sabar |
![]() |
---|
Pernyataan Tegas Ketua Umum GP Ansor soal Kasus Penganiayaan oleh Mario Dandy |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.