Berita Sleman Hari Ini

Ular Sanca Sepanjang Dua Meter Muncul di Pekarangan Rumah Warga di Pakem Sleman

Ular Sanca kembang sepanjang lebih kurang dua meter muncul di pekarangan rumah warga di Harjobinganun, Pakem, Kabupaten Sleman. Pemilik pekarangan

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Kurniatul Hidayah
Dok BPBD Sleman
Petugas TRC BPBD Sleman mengevakuasi ular sanca sepanjang lebih kurang dua meter di pekarangan rumah warga di Harjobinangun Pakem Sleman 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Ular Sanca kembang sepanjang lebih kurang dua meter muncul di pekarangan rumah warga di Harjobinganun, Pakem, Kabupaten Sleman.

Pemilik pekarangan tersebut merasa takut. Ular akhirnya berhasil dievakuasi petugas TRC Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman

"Jadi ada laporan dari warga Harjobinganun. Ular tersebut ada di pekarangan. Jadi yang punya pekarangan merasa takut, dan kami diminta untuk evakuasi. Akhirnya kami evakuasi," kata Koordinator TRC BPBD Kabupaten Sleman, Sugiyanto, dihubungi setelah evakuasi ular Sanca, Senin (27/2/2023). 

Baca juga: Pemkot Yogyakarta Pastikan Ketersediaan Bahan Pokok Dalam Kondisi Aman Jelang Ramadan 2023

Tiga personel TRC dikerahkan sekira pukul 16.10 WIB untuk mengevakuasi ular. Tidak butuh waktu lama, petugas berhasil menangkap ular hanya sekira 5 hingga 10 menit saja.

Mereka mengevakuasi ular pembelit itu menggunakan hook. Dilengkapi dengan alat pelindung diri lainnya, seperti sarung tangan, sepatu dan helm. 

Ular Sanca yang tertangkap kemudian dibawa ke posko BPBD di Pakem untuk selanjutnya diserahkan ke pecinta reptil di Kaliurang Barat. 

"Ular dibawa ke posko utama di Pakem kemudian kami menghubungi tema-teman pecinta reptil. Kebetulan ada pecinta reptil dari Kaliurang barat, Mas Irwan dan ular tersebut diserahkan ke Mas Irwan untuk dipelihara atau mungkin mau dirilis karena dia pecinta reptil," terangnya. 

Lebih lanjut, Sugiyanto mengungkapkan, permintaan dari masyarakat untuk evakuasi ular bukan hanya kali ini.

TRC BPBD Kabupaten Sleman menurutnya sering mendapat permintaan dari masyarakat untuk evakuasi ular.

Warga biasanya menghubungi atau langsung datang ke Posko.

Bahkan, saat ini ada lagi surat dari masyarakat yang meminta untuk mengevakuasi ular Piton dan ular kobra di Kalurahan Minomartani. 

"Lokasi (di Minomartani) belum kami asesmen karena ini hanya di lingkungan bekas kandang ayam. Tapi, meresahkan warga karena ayam mereka sering hilang. Baru (surat) permintaan dan belum ditindaklanjuti," katanya. 

Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sleman, Bambang Kuntoro menyampaikan, BPBD kabupaten Sleman selama ini memang sering menerima permintaan dari masyarakat untuk mengevakuasi ular.

Surat permintaan kadang juga ditujukan ke Pemadam Kebakaran (damkar) Sleman. Pihaknya mengaku saling berkoordinasi. 

"TRC BPBD sering. Kadang-kadang juga Damkar. Kami bersama saling berkoordinasi. Siapa yang lagi longgar saja. Yang penting, masyarakat nyaman," kata Bambang. 

Hari ini, kata dia, TRC Sleman melakukan evakuasi ular di dua tempat. Di Harjobinganun Pakem dan Selomartani Kalasan. "Jenisnya sama. Ular sanca sawo kembang. Di Harjobinganun ketemu. Tapi yang di Selomartani belum ketemu karena areanya terlalu luas. Bekas kandang ayam. (Dekat) Sawah," ujar dia. (rif)

 

 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved