Perang Rusia Vs Ukraina

Peledakan Nord Stream Punya Konsekuensi Sangat Serius bagi Eropa

Jurnalis Seyemour Hersh muncul di kanal independen Democracy Now!, memperingatkan peledakan Nord Stream punya konsekuensi serius bagi Eropa.

Penulis: Krisna Sumarga | Editor: Krisna Sumarga
AFP
Pipa gas Nord Stream 1 diresmikan lebih dari satu dekade yang lalu 

TRIBUNJOGJA.COM, NEW YORK - Wartawan investigasi Seymour Hersh memperingatkan operasi sabotase pipa Nord Stream yang dilakukan AS memiliki konsekuensi sangat serius bagi Eropa.

Berbicara di kanal independen Democracy Now! yang dipandu jurnalis senior Amy Goodman, Kamis (16/2/2023), Seymour Hersh menyebut keputusan peledakan Nord Stream itu langkah bodoh.  

Dalam percakapan selama lebih kurang 40 menit, Seymour Hersh meyakinkan apa yang ditulisnya fakta, dan sudah banyak laporan dia sebelumnya yang kredibel.

Tidak pada tempatnya mempersoalkan sumbernya yang anonim, karena ia memiliki cara memverifikasi data dan keterangan narasumber.

Media-media arus utama AS dan Eropa juga banyak menggunakan sumber-sumber anonimnya di berita-berita sensitif, dan tidak ada yang mempersoalkan.

Baca juga: Petunjuk Baru Peledakan Nord Stream Lengkapi Laporan Seymour Hersh

Baca juga: Politisi Jerman Tuntut Kanselir Olaf Scholz Serius Selidiki Ledakan Nord Stream

Baca juga: Washington Berkelit soal Nord Stream, Minta Jurnalis Tanya ke Denmark

Para pemimpin Eropa dan Rusia meneken tombol bersama-sama meresmikan proyek raksasa jaringan pipa gas Nord Stream. Tampak ada Kanselir Jerman Angela Merkel (saat itu), Presiden Rusia Dmitri Medvedev (saat itu) dan para pemimpin negara yang dilintasi jaringan gas serta yang mendapatkan manfaat.
Para pemimpin Eropa dan Rusia meneken tombol bersama-sama meresmikan proyek raksasa jaringan pipa gas Nord Stream. Tampak ada Kanselir Jerman Angela Merkel (saat itu), Presiden Rusia Dmitri Medvedev (saat itu) dan para pemimpin negara yang dilintasi jaringan gas serta yang mendapatkan manfaat. (Wikipedia Common)

Dalam tulisannya, Hersh menguraikan penghancuran pipa Nord Stream 26 September 2022, dan menemukan AS memainkan peran kunci operasi rahasia di dasar Laut Baltik itu.

"Saya pikir konsekuensi politik bagi kami sangat besar," katanya, seraya menambahkan efek jangka panjang bagi Eropa akan "mengerikan".

Langkah penghancuran itu mungkin memotong anggapan mereka dapat sepenuhnya bergantung pada Amerika, bahkan dalam krisis.

“Saya pikir ini mungkin, dalam pandangan beberapa orang yang melakukannya, salah satu hal terbodoh yang telah dilakukan pemerintah Amerika selama bertahun-tahun, dan kami telah mengalami Trump selama empat tahun,” katanya.

Hersh berpendapat pejabat AS telah lama melihat alternatif energi murah untuk Eropa sebagai ancaman.

Ia mencatat Washington selalu ingin mengisolasi Rusia untuk mencegah penjualan minyak dan gas ke Uni Eropa.

Dia mengatakan pemerintahan Joe Biden khawatir Eropa akan meninggalkan konflik di Ukraina dan merasa perlu menekan sekutu untuk tetap pada jalurnya.

“Apa yang (Biden) lakukan adalah dia berkata, Saya sedang berperang besar dengan Ukraina. Itu tidak terlihat bagus. Saya ingin memastikan saya mendapatkan dukungan Jerman dan Eropa Barat,” lanjut Hersh.

Dia menambahkan Biden tidak ingin Berlin berbalik arah dan membuka kembali jalur Nord Stream, yang telah dikenai sanksi oleh Washington.

“Jadi dia mengambil opsi itu, dan secara efektif memberi tahu mitra Eropanya, Anda kelas dua," kata Hersh yang memenangi Pulitzer Award.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved