Puncak Musim Hujan di Kulon Progo Diprediksi Hingga Awal Maret 2023, Ini Imbauan BPBD

Puncak musim penghujan di Kabupaten Kulon Progo diprediksi masih berlangsung hingga awal Maret 2023. 

Penulis: Sri Cahyani Putri | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Sri Cahyani Putri Purwaningsih
Kepala Pelaksana BPBD Kulon Progo, Joko Satyo Agus Nahrowi, saat ditemui di kantornya, Rabu (8/2/2023). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Puncak musim penghujan di Kabupaten Kulon Progo diprediksi masih berlangsung hingga awal Maret 2023. 

Perkiraan tersebut berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang diterima oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulon Progo

Masyarakat pun diimbau lebih meningkatkan kewaspadaannya. 

"Informasi yang saya terima puncak curah hujan di Kulon Progo di pekan kedua Februari hingga awal Maret 2023. Yang perlu kita waspadai terutama warga yang bermukim di daerah rawan tanah longsor dan banjir sehingga kesiapsiagaan perlu ditingkatkan," kata Joko Satyo Agus Nahrowi, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kulon Progo saat ditemui di kantornya, Rabu (8/2/2023). 

Joko melanjutkan, saat ini status tanggap darurat bencana di Kulon Progo sudah berakhir pada akhir 2022. 

BPBD Kulon Progo belum mengajukan perpanjangan status tanggap darurat ke kepala daerah setempat. 

"Kita belum mengajukan lagi ke Pj Bupati untuk penerbitan Surat Keputusan (SK) tanggap darurat. Karena, kebencanaan di Kulon Progo saat ini belum masuk ranah kedaruratan. Beberapa kejadian belum menjadi bencana yang memerlukan tanggap darurat," ucapnya. 

Dijelaskannya, SK tanggap darurat diperlukan untuk mengakses penggunaan dana dari belanja tak terduga (BTT) untuk penanganan bencana.

Untuk mengakses anggaran tersebut, ada beberapa kriteria yang memenuhi syarat, antara lain kejadian yang luar biasa bencananya sehingga membutuhkan alat berat dan butuh dukungan dari dana BTT. 

Kendati demikian, BPBD Kulon Progo telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) Bupati yang ditujukan bagi panewu dan lurah untuk menyikapi ancaman bencana hidrometeorologi dengan normalisasi drainase di wilayahnya masing-masing.

Serta, memangkas pohon yang berpotensi roboh dan menimpa rumah. 

Berdasarkan data dari BPBD Kulon Progo, total ada 12 kejadian imbas hujan deras disertai angin puting beliung yang terjadi pada Selasa (7/2/2023) kemarin. 

"Sementara laporan yang masuk ada pohon tumbang menimpa rumah di Pedukuhan Salak Malang dan Pedukuhan Bogo, Kalurahan Banjarharjo, Kapanewon Kalibawang. Juga ada kabel jaringan tiang listrik terputus namun sudah dikoordinasikan dengan PLN," terang Joko. 

Selain di Kalibawang, lanjutnya, hujan deras disertai angin puting beliung juga memporak-porandakan beberapa atap rumah warga di Glagah, Kapanewon temon. Termasuk Pos Polairud Congot yang sudah diberikan bantuan asbes oleh BPBD Kulon Progo. (*)
 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved