Resign dari Supervisor Kebun Sawit, Pilih Pulang Jadi Penggerak Petani Jamur Kulon Progo

Pria kelahiran Kulon Progo itu tak menyangka, kini produknya telah terjual di lebih dari 1.900 titik se-Pulau Jawa.

|
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Ikrob Didik Irawan
ist
Hanum Wahyu Wibisono (33) pengusaha keripik jamur KhumKhum 

TRIBUNJOGJA.COM - Di tengah kehidupan mapan sebagai supervisor perusahaan kelapa sawit di Kalimantan, Hanum Wahyu Wibisono (33) memilih jalan pulang sebagai pengusaha keripik jamur

Pria kelahiran Kulon Progo itu tak menyangka, kini produknya telah terjual di lebih dari 1.500 titik se-Pulau Jawa.

Lulus SMA dengan seorang ayah yang merangkap sebagai penjual koran dan ojek pangkalan membuat Hanum perlu memutar akal untuk dapat berkuliah.

Usaha pencarian beasiswa berhasil membawanya menjadi mahasiswa di Institut Pertanian dengan ikatan dinas selama lima tahun di Kalimantan.

Sayangnya, Hanum merasa kehidupan di tengah perkebunan sawit nun jauh dari riuh urban tidaklah mudah.

Untuk menempuh perjalanan ke kota saja, ia perlu menempuh 11 jam perjalanan, sedangkan ke pasar membutuhkan waktu 30 menit.

Hanum pun mengeluhkan budaya kerja yang monoton dan kurang bervariasi. “Di kelapa sawit itu isinya cuma kerja, siang malam kerja,” terang Hanum kepada Tribun Jogja (1/10/2025). 

Bagaikan pepatah 'Hujan emas di negeri orang, hujan batu di negeri sendiri, lebih baik di negeri sendiri', Hanum akhirnya memilih kembali ke Kulon Progo pada 2019.

Keripik jamur KhumKhum
Keripik jamur KhumKhum (ist)

Kembali tanpa bekal ilmu bisnis sama sekali, Hanum berupaya mempelajarinya secara otodidak melalui kanal YouTube.

Melihat secercah harapan pada jamur tiram yang minim perawatan namun tumbuh subur di Indonesia, membuatnya bertekad fokus pada pertanian jenis ini pada tahun 2020.

“Aku kerja jam 3 sampai 4 sore, bungkus-bungkus jamur, lalu jam 3 sampai 4 subuh antar ke pasar,” kata Hanum.

Titik balik bisnis Hanum dimulai saat ia coba-coba menggoreng jamur menjadi keripik bersama sang istri.

Ia pun melihat potensi pemberdayaan petani jamur yang banyak ditemui di Kulon Progo. Hal-hal itu membuatnya mewujudkan usaha pengolahan keripik jamur tiram dengan nama merek “KhumKhum”.

Perjuangan Mengelola Usaha

Langkah pertama tidak pernah mudah. Pernah suatu ketika, saat masih memproduksi hanya bersama sang istri, ia mendapatkan pesanan 30 bungkus.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved