BPBD DIY Catat 1.817 Bencana Terjadi di DIY Sepanjang 2022, Kulon Progo Terbanyak

Informasi itu berdasarkan hasil pendataan yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY per 23 Januari 2023.

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA/MIFTAHUL HUDA
Kepala BPBD DIY memberi penjelasan tren kejadian bencana di DIY pada jumpa pers, Selasa (7/2/2023) 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dari lima kabupateb/kota yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Kabupaten Kulon Progo menjadi daerah yang paling sering mengalami kejadian tanah longsor selama tahun 2022.

Informasi itu berdasarkan hasil pendataan yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY per 23 Januari 2023.

Kepala Pelaksana BPBD DIY, Biwara Yuswantana, mengatakan berdasarkan data dari Pusat Pengendalian dan Operasi (Pusdalops) BPBD DIY, setiap tahunnya tren kejadian bencana di wilayah DIY selalu meningkat.

"Tahun 2020 sebanyak 1.058 kejadian, tahun 2021 sebanyak 958 kejadian dan tahun 2022 sebanyak 1.817 kejadian kebencanaan," kata Biwara, saat jumpa pers di BPBD DIY, Selasa (7/2/2023).

Dia menyebut data itu tidak termasuk laporan kejadian lainnya di antaranya laka sungai, bunuh diri serta kejadian lain yang dilaporkan ke Pusdalops BPBD DIY.

Jika ditotal dari seluruh laporan kejadian bencana di DIY selama tahun 2022 sebanyak 1.971 kejadian.

Kejadian bencana itu didominasi oleh kejadian gempa tidak terasa sebanyak 762 kejadian dan bencana hidrometeorologi
berupa tanah longsor sebanyak 707 kejadian. 

"Kejadian tanah longsor tersebut terbanyak terjadi di Kulon Progo dengan jumlah 454 kali," jelasnya.

Ia menyebut, sebaran kejadian bencana secara umum selama tahun 2022 terbanyak di Kabupaten Kulon Progo dengan jumlah 1.364 kejadian. 

Selain itu kejadian angin kencang sebanyak 147 kejadian, dengan kejadian terbanyak di kabupaten Sleman. 

Biwara menambahkan, selain bencana hidrometeorologi terdapat pula kejadian kebakaran sejumlah 113 kejadian, dengan kejadian terbanyak di Kabupaten Sleman sejumlah 28 kejadian. 

Untuk kejadian banjir menjadi urutan ke-empat selama tahun 2022 sebanyak 70 kali, dengan kejadian banjir terbanyak terjadi di Kabupaten Kulon Progo dengan jumlah 31 kejadian.

"Dampak dari kejadian bencana selama tahun 2022 antara lain 2.347 rumah rusak, 1.054 pohon tumbang, 532 infrastruktrur rusak, 417 bangunan tergenang, 276 jaringan listrik, telepon, internet rusak, 148 tempat usaha, 126 kendaraan, 91 fasilitas umum, 77 kandang ternak," ungkapnya.

Sementara 6.624 jiwa terdampak yang terdiri dari 64 luka-luka, 66 Meninggal Dunia, dan 699 mengungsi.

"Total nilai kerusakan fisik mencapai Rp266 miliar," jelas Biwara.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved