Mengapa Prevalensi Penderita Hipertensi Cukup Tinggi? Ini Jawabannya dari Pakar Endokrin RSA UGM

Menurutnya, sebanyak 60 persen mereka yang memiliki keturunan darah tinggi sensitif terhadap garam. Sedang 40 persen lainnya tidak sensitif.

Penulis: Ardhike Indah | Editor: Kurniatul Hidayah
unair.ac.id
Ilustrasi hipertensi atau tekanan darah tinggi 

“Kita tentu tidak akan mungkin menghitung maka untuk imbauan itu sebaiknya semboyan kita kurangi makan gorengan, kurangi makan kecap, pokoknya jauhi sumber-sumber garam. Makan camilan dijauhi, kalau perlu dalam seminggu intinya dikurangi dahulu. Artinya lidah kita dibiasakan untuk yang anyep dahulu," urainya.

Hal lain yang bisa dilakukan untuk mencegah hipertensi adalah memperbaiki lifestyle atau gaya hidup.

Memperbanyak gerak, mengurangi konsumsi garam, alkohol, tembakau dan rutin teratur makan sayur dan buah.

Menurut Ali sayur dan buah sesungguhnya sumber nabati untuk natrium.

Baca juga: KULINER JOGJA: Lumpia Rebung Khas Semarang Bu Tatik, Tersedia 9 Macam Varian, Harga Mulai Rp4.500

Untuk itu tidak makan garam dapur sebenarnya tidak masalah karena permasalahan hanya di lidah yang terasa anyep sebab sudah terbiasa asin.

Khusus untuk penderita hipertensi, Ali mewanti-wanti agar pantang garam. Jika perlu stop garam karena garam sangat mengganggu kerja obat.

“Karena jika garam naik naik dalam tubuh, obat tidak bekerja dengan baik dan efektif, dan ada baiknya cek tekanan darah secara rutin," tandasnya. (ard)

 

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved