Perang Rusia Vs Ukraina

Intelijen Jerman Beber Kerugian Besar Pasukan Ukraina di Soledar dan Bakhmut

Badan intelijen Jerman membeberkan situasi buruk dan kerugian besar pasukan Ukraina dalam pertempuran di Soledar dan Bakhmut.

Penulis: Krisna Sumarga | Editor: Krisna Sumarga
Wikipedia Common
Kendaraan tempur lapis baja infantri Bradley ini banyak digunakan pasukan AS di berbagai medan tempur dunia. Washington menjanjikan pengiriman Bradley ke Ukraina. 

TRIBUNJOGJA.COM, BERLIN - Pertempuran memperebutkan kota strategis Artyomovsk atau Bakhmut di wilayah Donetsk, telah menimbulkan kerugian besar bagi Ukraina.

Kabar ini diungkapkan kalangan intelijen Jerman dan informasinya dikutip media terkemuka Der Spiegel, Sabtu (21/1/2023) waktu Berlin.

Badan Intelijen Federal Jerman (BND) khawatir atas kerugian besar yang diderita oleh pasukan Ukraina dalam konflik terkini antara pasukan Kiev dan Moskow.

Pasukan Rusia dan Ukraina saat ini terus bertempur memperebutkan kota Artyomovsk atau Bakhmut di Donbass.

Der Spiegel menyebut situasi di Bakhmut tidak menggembirakan bagi Ukraina dan para pendukungnya.

Der Spiegel meneruskan hasil pertemuan rahasia antara pejabat BND dan anggota parlemen Jerman yang bertanggung jawab atas keputusan keamanan Jerman ke luar.

“Tentara Ukraina saat ini kehilangan tiga digit tentara setiap hari dalam pertempuran dengan pasukan Rusia,” tulis Der Spiegel.

Baca juga: Pertemuan Menhan NATO Gagal Sepakat Kirim Tank Tempur ke Ukraina

Baca juga: Amerika Akan Bantu Ukraina Gempur Semenanjung Krimea

Baca juga: Medvedev Singgung Lagi Potensi Perang Nuklir Jika Barat Ingin Rusia Kalah

Awal pekan ini, The Times melaporkan Kiev telah mengirim pasukan dengan perlengkapan yang buruk dengan sedikit pengalaman tempur untuk mempertahankan Artyomovsk.

Jika pasukan Rusia berhasil merebut kota itu, menurut intelijen Jerman, itu akan memiliki "konsekuensi serius" bagi Kiev.

Kendali atas Artyomovsk berpotensi memfasilitasi kemajuan besar Rusia lebih dalam ke wilayah yang dikuasai Ukraina.

Kota Bakhmut atau Artyomovsk telah menjadi benteng tentara Ukraina sejak kudeta 2014 di Kiev. Itu adalah bagian dari garis pertahanan sepanjang 70 kilometer yang dibuat oleh pasukan Ukraina selama tahun-tahun berikutnya.

Rusia mengklaim kedaulatan atas kota itu bersama dengan Republik Rakyat Donetsk lainnya, yang bergabung dengan Rusia pada Oktober setelah referendum.

Kiev menolak hasil pemungutan suara itu dan menyebutnya "palsu."

Kota ini tetap menjadi pusat logistik utama bagi pasukan Ukraina di wilayah tersebut dan telah muncul sebagai titik fokus konflik kedua belah pihak dalam beberapa bulan terakhir.

Pasukan Rusia telah mencapai beberapa kemenangan di daerah itu selama beberapa minggu terakhir.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved